BLANTERORBITv102

    BUATLAH RENCANA DAN BERDIRILAH DI ATAS RENCANA ANDA

    Jumat, 12 Maret 2021

    Penulis : Muhammad Yusuf

    Dosen UIN Alauddin dan STAI Al-Furqan Makassar

    Samata-Gowa, 12-03-2021

    PROLOG

    Para mahasiswa dan pembaca yang bijaksana! Masa depan adalah misteri bagi setiap orang. Tidak ada yang tahu pasti bagaimana gambaran dari masa depan yang akan datang, kecuali Allah. Kehidupan yang Anda nikmati saat ini bisa berubah di beberapa tahun ke depan. Bisa menjadi lebih baik, atau juga sebaliknya.

    Keadaan Anda di masa depan bergantung pada pilihanmu saat ini. Anda bisa membawa masa depan ke arah yang menyenangkan atau pada momen yang sulit. Semakin cepat dan tepat Anda dalam menyusun masa depan, akan semakin cepat pula hasilnya Anda dapatkan. Dengan begitu, masa depan yang cerah akan lebih mudah digapai dengan tangan Anda sendiri. 

    Anda juga mesti fokus untuk melahirkan masa depan yang sesuai dengan harapan Anda. Banyak tanggapan akan muncul atas tindakan Anda. Ada yang setuju dan ada pula yang tidak setuju. Ada juga benar-benar memberimu pertimbangan. Ada yang mencela, mencibir, dan menertawai Anda. Tak perlu Anda baper. Anda boleh mendengar, selanjutnya seleksi mana yang sejalan dengan tujuan Anda. Ambil yang relevan dan abaikan yang tidak sesuai. Anda mesti tegas terhadap pilihan Anda. Cerita tentang La Beddu dan kudanya mungkin bisa menginspirasi Anda.

    LA BEDDU DAN KUDANYA

    Cerita ini Anda bisa temukan dalam versi yang beragam. Namun, pesan moralnya tetap sama-sama mengingatkan bahwa Anda mesti membuat rencana dalam hidup Anda dan berdiri di atas rencana itu. Cerita ini saya angkat sebagai instrumen untuk menyampaikan pesan moral untuk fokus pada tujuan Anda. Simak ceritanya!

    La Beddu seorang pria asal dari tanah Bugis, dia adalah seorang pria yang lugu. La Beddu mempunyai seekor kuda dan dia ingin menjual kuda miliknya itu. Berangkatlah La Beddu dan anaknya ke pasar tradisional yang tak terlalu jauh jaraknya dari tempat tinggal dia dan keluarganya menetap. Sebelum berangkat ke pasar La Beddu menjaga kuda miliknya agar tetap segar dan tidak kelihatan lelah sesampainya di pasar. Untuk itu lalu La Beddu  mendukung kudanya di belakang punggungnya.

    Di tengah perjalanan, La Beddu berpapasan dengan orang yang menertawakan kelakuannya itu. "Mengapa kau dukung kudamu itu La Beddu? Yang saya tau kuda adalah binatang atau hewan tunggangan," berkata orang tersebut kepada La Beddu.

    Lantas saja La Beddu menurunkan kuda tersebut, dari dukungannya di atas punggung dia. Disuruhlah anaknya menunggangi kuda itu, sementara dia sendiri menuntun sang kuda. Dan selanjutnya dia pun  meneruskan perjalanan, pergi ke pasar untuk menjual kuda peliharaannya itu.

    Kemudian La Beddu dan anaknya bersepakat untuk menunggangi kuda ini bersama-sama, biar tidak ada orang yang yang berkomentar lagi.

    Akhirnya mereka berdua menaiki kuda itu, dan melanjutkan perjalanan pergi ke pasar.

    Namun baru saja kuda itu melangkah beberapa tindak, ada seseorang yang menegurnya kembali dengan lantangnya.

    "Apa yang kalian lakukan anak dan bapak ini, kuda itu, kecil begini kau menunggangi berdua."

    Itulah kata-kata yang keluar mulut orang tersebut.

    "Sudah tiga kali kita ditegur orang-orang nak, bagaimana ini?" La Beddu bertanya kepada anaknya. Diputuskan akhirnya mereka berdua turun dari kuda tersebut dan menuntunnya.

    Dituntunlah kuda itu berjalan menuju pasar tujuannya. Dan, di dalam perjalanan kali ini tidak ada komentar lagi dari orang-orang yang berpapasan dengan mereka.

    Sesampainya di pasar, mereka pun menawarkan kudanya itu. Mereka berdua, bapak dan anak itu berhasil  menjual hewan peliharaan itu dengan harga tinggi. Kuda La Beddu dengan rintangan perjuangan dalam perjalanannya.  

    Begitu banyak tanggapan terhadap kelakuan La Beddu bersama anaknya. Kalau La Beddu berjalan tanpa rencana dan tanpa tujuan maka ia bersama anaknya kesulitan melewati kritik yang bermacam-macam.

    I'TIBAR

    Bukanlah masalah yang dominan menentukan Anda gagal atau sebaliknya. Namun, faktor dominan adalah cara pandang dan sikap Anda. Seperti kata Lou Holtz, "Kehidupan adalah 10 persen apa yang terjadi pada Anda dan 90 persen adalah bagaimana Anda meresponnya.”

    Hidup Anda terjadi ketika Anda beraksi pada suatu hal yang sebenarnya sederhana, namun terencana dengan baik disertai sikap yang konsisten dan perhatian yang fokus. Sesuatu yang baik bisa menjadi hal buruk bagi hidup Anda dan sebaliknya sesuatu yang buruk bisa memberikan hal yang baik pada diri Anda. Itu ditentukan oleh sikap yang Anda ambil.

    Jika seorang hamba diberi nikmat (kebaikan) lalu ia bersyukur maka itu kebaikan baginya. Jika seorang hamba ditimpakan musibah lalu ia bersabar maka itu kebaikan baginya. 

    Sebaliknya, jika seorang hamba diberi nikmat lalu ia kufur nikmat maka itu petaka (keburukan) baginya. Jika seorang hamba ditimpa musibah lalu ia berkeluh kesah dan tidak ridha maka itu buruk baginya. 

    Sikap syukur dan sabar adalah sikap yang baik. Kufur nikmat dan berkeluh kesah adalah sikap yang buruk. Bersyukur atau kufur, bersabar atau berkeluh kesah itu sikap pilihan seorang hamba dalam menghadapi kenyataan.

    Hasil akhirnya, tergantung bagaimana Anda menyikapi keadaan dari suatu kejadian yang terjadi pada diri Anda. Jadi, jangan heran ketika Anda mengetahui ada orang yang tetap bahagia meski dirundung banyak masalah. Mungkin Anda harus belajar bagaimana caranya menyikapi secara positif pada masalah yang negatif. Bahagia bukan berarti hidup tanpa masalah sama sekali. Namun, ketepatan cara pandang dan sikap Anda adalah kuncinya.

    Anda bisa menatap masa depan dengan menggunakan 'lensa' cara pandang dan sikap Anda hari ini. Yakinlah bahwa Anda memiliki masa depan yang cerah dan sekarang adalah waktu yang paling tepat untuk mulai merencanakan masa depan Anda itu.

    Ada banyak hal yang memengaruhi warna masa depan Anda. Namun bagaimanapun, kebanyakan faktor itu ada di tangan Anda. Ada orang yang berkata, "Masa depan Anda tergantung pada banyak hal, tapi kebanyakan tergantung kepada Anda.." (Frank Tyger).

    William Feather berkata, "cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika memulai sekarang, tahun depan Anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak diketahui, dan Anda tidak akan mengetahui masa depan jika Anda menunggu."

    Terkait dengan itu,  Harold Whitman menyarankan, Don’t ask yourself what the world needs, ask yourself what makes you come alive. And then go and to that. Because what the world needs is people who have come alive". Artinya"Jangan tanyakan pada diri Anda apa yang dibutuhkan dunia. Bertanyalah apa yang membuat Anda hidup, kemudian kerjakan. Karena yang dibutuhkan dunia adalah orang yang antusias”.

    Saya hendak mengutip pesan orang bijak. "Masa depan yang cerah hanya dimiliki mereka yang berani melawan rasa ragunya." Dibutuhkan ketangguhan sikap dan ketinggian komitmen.  "Hanya mereka yang tangguh yang dapat melewati segala rintangan dan meraih masa depan yang cerah.".

    Allah memberi kesempatan untuk merencanakan, memikirkan, dan menentukan sikap untuk mengubah hidup Anda menjadi lebih buruk, statis, atau lebih dinamis dan lebih baik. Hal ini sesuai dengan penuturan Al-Qur'an surah ar-Ra'du/13: 11... Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah (cara pandang dan sikap mereka) terhadap apa yang ada pada diri mereka sendiri. Kata 'anfus" yang berarti 'diri' pada ayat ini menunjuk pada 'sisi dalam' termasuk paradigma dan pikiran.

    Jika perlu, ubahlah cara pandang dan sikap Anda menjadi lebih baik, niscaya hidup Anda akan menjadi lebih baik. Jika Anda ingin dan bercita-cita menjadi sarjana maka buatlah program itu dan tetaplah pada rencana Anda, tempuh jalannya. Hadapi pula tantangan dan hambatannya. Mungkin akan banyak memberi saran. Dengarkan, seleksi, pilih yang terbaik, dan abaikan yang tidak relevan. Fokus pada tujuan. Insyaallah Anda akan sampai (menjadi sarjana).

    Anda harus membedakan antara rencana dan daftar keinginan. Rencana membutuhkan konsep, aksi, dan komitmen. Daftar keinginan berhenti dalam memori tanpa tindakan nyata. Rencanakan kesuksesan Anda dan jangan membiarkan orang lain yang mengaturnya.  

    Wallahu a'lam