BLANTERORBITv102

    SULSEL MENCARI CALON PRESIDEN & WAKIL PRESIDEN UNTUK 2024

    Senin, 09 Agustus 2021

     

    Penulis: Muhammad Yusuf

    Siapa Bakal Capres & Wapres?

    Mengapa saya bicara politik? Padahal kan, ini bukan keahlian saya? Ya, sebagai warganegara, tentu saya berhak berbicara dan mengamati perkembangan politik tanah air. Meskipun saya perlu tegaskan bahwa saya bukan pengurus salah satu partai politik manapun. 

    Saya juga belum menyatakan mendukung capres dan cawapres manapun. Apalagi memang belum ada. Kalaupun Anies Rasyid Baswedan (Bang Anies) pada akhirnya benar resmi menjadi capres nanti, belum tentu saya memilihnya. Bisa ya, bisa tidak. Itu hak saya warganegara yang punya hak pilih. Tapi, karena dukung dan bully sudah mulai jalan maka saya terusik untuk melakukan analisis dari Sulsel untuk Indonesia.

    Dibully

    Mengapa seseorang dibully? Ya, karena ia memiliki sesuatu, dan sesuatu itu dianggap sebagai kendala atau penghalang pembully itu untuk mencapai tujuannya. Mengapa Anies sering dibully, bahkan terkesan dicarikan cara menjatuhkannya? Sebab, tingkat elektoral di 2024 untuk menjadi presiden sangat tinggi, terutama di kalangan pemilih. 

    Kalau di kalangan partai-partai masih bisa dimainkan, tergantung kepentingan. Apakah kepentingan bisa tercapai melalui Anies atau tidak? Di situ masalah. No Meskipun jelas kepentingan partai-partai sangat tinggi dan prioritas, namun elit para BBM partai tak ingin mengakui itu, bahkan tetap menjual atas nama kepentingan rakyat.

    Mengapa Anies di Sulsel?

    Saya tertarik ketika ada berita Pilpres 2024, Anies Disarankan Lirik Tokoh dari Sulsel. Berita yang diunggah pada Senin, 9 Agustus 2021 08:17, substansinya sudah lama saya pikirkan tapi tidak disertai dengan data yang memadai. Yang pasti, Anies sudah punya modal sosial dan politik di 2024. Modal itu bukan ongkos politik untuk transaksi di Pilpres 2024.

    Anies di Kalangan Milenial

    Seperti Fajar.co.id, Makassar, memuat berita bahwa Relawan Anies Baswedan sejak dini telah bergerilya menggalang dukungan di Sulawesi Selatan guna menatap Pilpres 2024. Pendukung Anies terutama di kalangan milenial. Mereka memang sangat berkepentingan di masa depan untuk Presiden berkelas.

    Kelompok yang menamai dirinya Mileanies 2024 itu berinisiatif memulai lebih awal menggaet basis dukungan masyarakat.

    Manuver mereka telah dalam tahap pemantapan membentuk struktur kerja di 24 kabupaten/kota di Sulsel. Dan tak menutup kemungkinan jaringan ini akan bekerja secara nasional.

    Pengamat Politik Universitas Bosowa, Arief Wichaksono mengatakan, peluang keterpilihan Anies Baswedan di Sulawesi Selatan cukup besar.

    Selain karena mengacu pada hasil survei nasional, Anies dinilai punya potensi menggerus basis Prabowo yang berhasil menang di Sulawesi Selatan pada Pilpres 2019 lalu.

    Merujuk dari data KPU, menetapkan rekapitulasi suara Pilpres 2019, pasangan Prabowo-Sandi unggul di Sulawesi Selatan dengan prolehan suara sebesar 2.809.393, sementara pasangan Jokowi-Ma’ruf meraup 2.117.591 suara.

    “Nama Anies tidak kecil di Sulawesi Selatan, apalagi banyak irisan-irisan politik karena Anies cenderung melekat dengan Prabowo di Pilpres lalu. Posisi Prabowo masuk dalam kabinet Jokowi sedikit banyaknya pasti melahirkan kekecewaan pendukungnya. Peluang ini bisa diambil Anies,” ucap Arief Wichaksono di Makassar, belum lama ini.

    Hal lain yang bisa menjadi takaran melihat peluang Gubernur DKI Jakarta itu di Sulsel adalah dukungan para tokoh dan juga partai politik pengusung.

    Selain Jusuf Kalla yang dinilai memang cukup punya kedekatan dengan Anies. Ada sosok Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang partainya (NasDem) belakangan disebut sebagai salah satu parpol yang akan mengusung Anies di Pilpres 2024. Kita lihat nanti, apakah syarat dukungannya mampu dipenuhi Anies. 

    Pengamat politik mengatakan, “Yang bisa membantu beliau (Anies) adalah orang yang mendukung dan ada partai politiknya. Surya Paloh juga sudah memberikan sinyal itu, dan terlihat dia juga mengajak Golkar dan lainnya yang kemungkinan untuk berkoalisi mendukung Anies,” papar Arief.

    Meskipun figur Anies tampak berterima di Sulsel, namun pasangan yang akan mendampinginya sebagai.cawapres nanti itu turut berpengaruh secara signifikan. Disini Anies dan para pendukungnya tidak boleh asal-asalan, bukan sekedar ban serep, harus punya pengaruh elektabilitas yang kuat.

    Menurut Arief, yang tak kalah pentingnya adalah siapa figur pendampingnya nanti. Ia menyarankan, agar figur tersebut merupakan tokoh dari Sulawesi Selatan. “Kenapa Sulawesi Selatan? karena itu bisa jadi representasi meraih suara terbesar di bagian Indonesia Timur. Sebagai contoh SBY yang menggandeng JK di Pilpres 2004 lalu. Mereka menang telak,” tandasnya.

    Di Sulsel kalau menurut saya ada tokoh yang punya elektabilitas yang baik. Ada Syahrul Yasin Limpo, mantan Gubernur Sulsel dua periode. Kini ia masuk di jajaran menteri era Jokowi. Ada pula Andi Amran Sulaiman, mantan menteri pertanian era Jokowi jilid pertama, tentu melalui tangan dingin JK sebagai Wapres waktu itu. Selain itu masih ada beberapa tokoh lainnya, misalnya Abraham Samad, mantan Ketua KPK, Nurdin Khalid, dll.

    Penegasan

    Jadi, figur Anies Rasyid Baswedan sebagai tokoh memang cukup kuat, namun dukungan partai politik adalah pintu masuk sekaligus kendaraan politik untuk mencalonkan diri atau dicalonkan untuk menjadi Capres & Cawapres. Untuk mendukung itu maka Anies dan partai-partai bakal pengusungnya harus berhati-hati dan akurat pertimbangannya dalam memilih pasangan yang mampu mengkatrol tingkat elektabilitasnya.