Dosen UIN Alauddin dan STAI Al-Furqan Makassar
Manggarupi-Gowa, 26-04-2021
Pendahuluan
Tulisan sebelumnya bertajuk "lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya". Yang dimaksud dalam hal ini adalah salat sunnat qabliyah subuh. Mungkin terkesan "berlebihan" tapi hadis ini menurut Imam Muslim adalah hadis sahih.
Berbeda dengan kasus hadis yang kemarin tentang "tidurnya orang yang berpuasa adakah ibadah", selain bermasalah pada sanadnya, juga bertolak belakang dengan semangat ayat tentang puasa yang turun dalam kondisi perang. Perang adalah salah satu perjuangan hidup-mati demi menjaga agama. Sehingga, "tidurnya orang berpuasa sebagai ibadah" tidak sejalan dengan semangat ayat 183 surah al-Baqarah.
Adapun keutamaan salat sunnat qabliyah subuh didasarkan pada hadis yang sahih. Jadi, penyebutan nilai pahala yang besar bukan menjadi fokus masalah. Fokus masalahnya adalah pada status dan kualitas riwayat. Kualitas hadis keutamaan salat sunnat qabliyah subuh adalah sahih. Sedangkan kualitas hadis tentang 'tidurnya orang berpuasa sebagai ibadah' adalah dha'if, bahkan sebagian ulama hadis menyebutnya maudhu'.
Keutamaan Salat Subuh
Tulisan ini tentu bukan tempatnya menguraikan panjang lebar keutamaan salat subuh. Di sini, saya akan mengemukakan beberapa diantaranya dengan maksud agar kita tidak membiasakan tidur setelah bersantap sahur di bulan Ramadhan. Sebab, bila itu dibiasakan akan berpotensi membuat ketiduran sehingga kehilangan momentum penting untuk meraih keutamaan ibadah.
Begitu pula di luar Ramadhan, agar membiasakan bangun salat subuh tepat waktu dan berjamaah. Bangun dini hari bahkan sebelum masuk waktu tahajjud dan memperbanyak istigfar adalah amalan yang tidak diragukan dalilnya. Membiasakan tidur malam.lebih awal setelah salat isya adalah salah upaya untuk dapat bangun lebih dini pula. Hal itu akan memungkinkan kita bangun dini hari dan meraih berbagai keutamaan, antara lain:
1. Menyelamatkan dari kemunafikan. Namun jika Muslim memahami pentingnya salat subuh maka pasti banyak orang yang akan terus menjalankannya. Rasulullah Saw. bersabda:
إنَّ أَثْقَلَ صَلَاةٍ علَى المُنَافِقِينَ صَلَاةُ العِشَاءِ، وَصَلَاةُ الفَجْرِ، ولو يَعْلَمُونَ ما فِيهِما لأَتَوْهُما ولو حَبْوًا
“Sesungguhnya sholat yang paling berat bagi seorang munafik adalah sholat isya’ dan sholat subuh. Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, niscaya mereka akan mendatangi keduanya sekalipun dengan merangkak.” (HR Al-Bukhari dan Muslim)
2. Salat subuh setara dengan salat sepanjang malam.
Nabi Saw. bersabda:
مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ
“Barangsiapa yang salat isya` berjama’ah maka seolah-olah dia telah shalat malam selama separuh malam. Dan barangsiapa yang salat subuh berjamaah maka seolah-olah dia telah shalat seluruh malamnya.” (HR. Muslim no. 656).
3. Selalu dalam lindungan Allah Swt. dan Allah telah menjaminnya. Rasulullah Saw. bersabda,
مَنْ صَلَّى صَلَاةَ الصُّبْحِ فَهُوَ فِي ذِمَّةِ اللَّهِ فَلَا يَطْلُبَنَّكُمْ اللَّهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَيْءٍ فَإِنَّهُ مَنْ يَطْلُبْهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَيْءٍ يُدْرِكْهُ ثُمَّ يَكُبَّهُ عَلَى وَجْهِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ
“Barangsiapa yang salat subuh maka dia berada dalam jaminan Allah. Oleh karena itu jangan sampai Allah menuntut sesuatu kepada kalian dari jaminan-Nya. Karena siapa yang Allah menuntutnya dengan sesuatu dari jaminan-Nya, maka Allah pasti akan menemukannya, dan akan menelungkupkannya di atas wajahnya dalam neraka jahannam.” (HR. Muslim no. 163)
4. Diselamatkan dati api neraka. Nabi Saw. bersabda,
لَنْ يَلِجَ النَّارَ أَحَدٌ صَلَّى قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا
“Tidaklah akan masuk neraka orang yang melaksanakan salat sebelum terbitnya matahari (yaitu salat subuh) dan salat sebelum tenggelamnya matahari (yaitu salat ashar).” (HR. Muslim no. 634)
5. Orang yang melaksanakan salat subuh termasuk dalam kelompok yang wajahnya bercahaya saat di Hari Kiamat. Salat Subuh merupakan sumber dari segala sumber cahaya di hari kiamat. Di hari itu, semua sumber cahaya di dunia akan padam. Matahari akan "digulung". Ibadah lah yang akan menerangi pelakunya.
5. Orang yang salat dijamin dapat masuk surga. Dalam hadis Rasulullah Saw. riwayat Abu Musa Al-Asy’ari disebutkan:
مَن صَلَّى البَرْدَيْنِ دَخَلَ الجَنَّةَ
“Barangsiapa yang salat dua waktu yang dingin maka akan masuk surga.'' (HR Bukhari). Dua waktu yang dingin itu adalah salat Subuh dan salat Ashar.
6. Disebutkan secara terhormat oleh para malaikat dengan meninggikan nama-nama orang yang sholat Subuh kepada Allah Swt. Rasulullah Saw. bersabda: “Malaikat-malaikat siang bergantian mendampingi kalian dengan malaikat-malaikat malam, dan mereka berkumpul pada waktu salat Subuh dan Ashar. Setelah itu, malaikat yang semalaman menjaga kalian naik ke langit, lalu Allah bertanya kepada mereka – dan Dia lebih tahu tentang mereka-, ‘Bagaimana kalian tinggalkan hamba hamba Ku?’ Mereka menjawab, ‘Kami meninggalkan mereka dalam keadaan salat, dan kami datang kepada mereka ketika mereka sholat,” (HR Bukhari)
7. Allah Swt. kelak akan memberikan pahala yang melebihi keindahan dunia dan isinya, sebagaimana telah disebutkan dalam satu riwayat Imam at-Turmudzi: ''Dari Aisyah ra telah bersabda Rasulullah Saw:
رَكْعَتَا الفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَما فِيهَا
“Dua rakat salat Fajar pahalanya lebih indah dari pada dunia dan isinya.''
8. Mendapat keberkahan. Salat subuh adalah bentuk dari bangun di waktu pagi. Sementara waktu pagi adalah waktu penuh keberkahan.
اللهم بارِكْ لأمتي في بكورها، وكان إذا بعث سَرِيَّةً أو جيشًا بعثهم أولَ النهارِ، قال : وكان صخرٌ تاجرًا فكان يبعثُ في تجارتِه أولَ النهارِ فأثْرَى وكثُرَ مالُه
Dari Sakhr Bin Wida'ah Al-Ghamidy, bahwa Rasulullah bersabda, "Ya Allah Berkahi Umatku di waktu paginya." Oleh karenanya kebiasaan Nabi jika mengutus pasukan perang, beliau utus di pagi hari.” Dan sahabat Sakhr Alghamidy adalah seorang pedagang, maka beliau mengirim atau membuka dagangannya di pagi hari. Akhirnya beliau menjadi kaya dan banyak harta.
9. Disaksikan oleh para Malaikat petugas malam dan siang. Salat Subuh memiliki beberapa rahasia yang jika kita konsisten menjalankannya maka akan mendapat keberkahannya. Yang pertama, salat Subuh disaksikan malaikat. Dalam Al-Qur'an Al-Isra' ayat 78 dijelaskan:
أَقِمِ الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَىٰ غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآنَ الْفَجْرِ ۖ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا
"Laksanakanlah salat sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam dan (laksanakan pula salat) Subuh. Sungguh, salat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat).”
Mengomentari ayat tersebut, Abu Bakar Ibn al-Araby mengatakan bahwa, Allah Swt. mengistimewakan salat Subuh dari keseluruhan salat. Inilah mengapa dalam ayat tersebut Allah bersumpah atas waktu Subuh.
Nabi Saw. bersabda,
وَتَجْتَمِعُ مَلَائِكَةُ اللَّيْلِ وَمَلَائِكَةُ النَّهَارِ فِي صَلَاةِ الْفَجْرِ
“Dan para malaikat malam dan malaikat siang berkumpul pada salat fajar (subuh).” (HR. Bukhari no. 137 & Muslim no. 632)
Demikian beberapa keutamaan ibadah di subuh hari. Secara umum, salat subuh dan ibadah lain di waktu subuh merupakan ibadah bagi setiap mukmin.
Rasulullah Saw. bersabda: “Malaikat-malaikat siang bergantian mendampingi kalian dengan malaikat-malaikat malam, dan mereka berkumpul pada waktu sholat Subuh dan Ashar. Setelah itu, malaikat yang semalaman menjaga kalian naik ke langit, lalu Allah bertanya kepada mereka – dan Dia lebih tahu tentang mereka-, ‘Bagaimana kalian tinggalkan hamba hamba Ku?’ Mereka menjawab, ‘Kami meninggalkan mereka dalam keadaan salat, dan kami datang kepada mereka ketika mereka salat,” (HR Bukhari).
Amalan-amalan di waktu subuh diangkat nilai dan derajatnya. Ibadah yang dilakukan pada subuh hari disaksikan oleh malaikat yang jumlahnya lebih banyak dari waktu yang lain.
Penutup
Alhamdulillah, begitu banyak keistimewaan yang dikerjakan di waktu subuh. Selanjutnya kita berikhtiar menjadikan kebiasaan salat subuh berjamaah dan tepat waktu untuk meraih kemuliaan-kemuliaan ibadah di waktu subuh itu. Semoga Allah memberikan taufik kepada kita.
Wallahu A'lam.
0 komentar