BLANTERORBITv102

    PENJELASAN Q.S. AL-RAHMAN: 66

    Selasa, 25 Maret 2025

    Relasi Konseptual

    Surah Al-Rahman ayat 65 dan 66 mengandung sebuah gambaran yang dalam mengenai kenikmatan yang disediakan oleh Allah di dalam surga. Ayat 65 menyebutkan adanya surga yang dilengkapi dengan segala keindahan dan kedamaian, sementara ayat 66 menggambarkan dua mata air yang memancar di dalamnya. Konsep ini tidak hanya menawarkan gambaran visual tentang kenikmatan di akhirat, tetapi juga mengandung makna yang relevan dalam konteks pendidikan dan sains modern.

    Dalam konteks pendidikan, ayat ini bisa dipahami sebagai simbol dari sumber ilmu yang tiada henti. Mata air yang memancar dapat dilihat sebagai metafora bagi ilmu yang senantiasa mengalir, memperkaya dan memberi manfaat bagi umat manusia. Seperti halnya dalam dunia sains, penemuan baru, teori, dan pengetahuan terus berkembang, memberikan "mata air" bagi kemajuan peradaban. Oleh karena itu, surah ini mengingatkan umat untuk tidak berhenti mencari ilmu yang dapat mendekatkan diri kepada Allah dan memperbaiki kehidupan duniawi.

    Secara saintifik, fenomena mata air yang memancar juga bisa dipahami sebagai hasil dari interaksi alam yang terjadi secara terus-menerus, seperti siklus air dalam ekosistem yang melibatkan perputaran air, evaporasi, dan presipitasi. Sehingga, surah ini secara implisit mengandung pemahaman yang dalam tentang kelangsungan hidup dan harmoni alam semesta yang diciptakan oleh Allah. Keberlanjutan sumber daya alam yang ada di bumi ini, seperti air, memiliki keterkaitan yang erat dengan prinsip keberlanjutan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.

    Analisis Terhadap Q.S. Al-Rahman Ayat 66

    Ayat 66 dalam Surah Al-Rahman, "فِيۡهِمَا عَيۡنٰنِ نَضَّاخَتٰنِ" ("Di dalam keduanya ada dua buah mata air yang memancar") menggambarkan kondisi surgawi yang memiliki dua mata air yang terus memancar. Pertama, secara struktural, ayat ini menggunakan kata "فِيۡهِمَا" yang mengacu pada surga, yang merupakan tempat kenikmatan yang tidak terhingga. Kata "عَيۡنٰنِ نَضَّاخَتٰنِ" menggambarkan mata air yang tidak hanya ada, tetapi terus mengalir tanpa henti, memberikan gambaran tentang sumber kehidupan yang tiada putusnya. Kedua, penggunaan kata "نَضَّاخَتٰنِ" (memancar) menunjukkan kekayaan visual dan kekuatan metaforis, memberikan efek yang mendalam pada pembaca. Ini mengandung nilai-nilai estetika yang menunjukkan kesempurnaan dan kelimpahan kenikmatan yang diberikan oleh Allah. Ketiga, kata "عَيۡنٰنِ" yang berarti "mata air" bisa dipahami sebagai sumber kehidupan. Ini mengindikasikan bahwa di dalam surga terdapat dua sumber kehidupan yang tiada henti memberikan kenikmatan bagi penghuninya. Keempat, secara semiotika, dua mata air yang memancar ini dapat diartikan sebagai tanda kehidupan dan kemakmuran yang berkelanjutan, yang secara simbolik menunjukkan kesejahteraan dan keberkahan yang diperoleh oleh orang-orang yang beriman dan bertakwa.

    Dari kacamata logika, ayat ini menunjukkan adanya kesinambungan dan kelimpahan kenikmatan yang diberikan oleh Tuhan, yang tidak hanya terbatas pada dunia, tetapi juga berlanjut dalam kehidupan akhirat. Dalam relasi kontekstual, ayat ini bertautan dengan kalimat sebelumnya, "فَبِاَىِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ" yang berarti "Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" Ayat ini menegaskan bahwa segala nikmat yang diberikan, baik di dunia maupun di akhirat, adalah ciptaan Tuhan yang harus disyukuri. Matanya air yang memancar adalah salah satu bentuk nikmat tersebut yang tiada tara. Sebuah peringatan untuk tidak mengingkari nikmat Tuhan yang begitu banyak.

    Penjelasan Ulama Tafsir

    Menurut al-Suyuti dalam tafsir al-Durr al-Manthur, ayat ini merujuk pada dua buah mata air yang ada di dalam surga yang disebutkan dalam QS. Al-Rahman ayat 66. Al-Suyuti menjelaskan bahwa mata air ini tidak hanya menyegarkan, tetapi juga memiliki sifat yang luar biasa, yakni "memancar". Dalam pandangannya, ayat ini menggambarkan kemewahan dan kenikmatan surga yang tidak ada bandingannya dengan kenikmatan dunia. Mata air yang memancar ini menunjukkan kualitas luar biasa dari air surga, yang terus mengalir dan memberikan manfaat tanpa berhenti.

    Tafsir al-Mahalli, dalam kitabnya Tafsir al-Jalalain, memberikan penjelasan serupa dengan al-Suyuti. Ia menyebutkan bahwa dua mata air ini memancar dalam surga dan berfungsi sebagai simbol dari kehidupan yang kekal dan kebahagiaan yang abadi bagi penghuni surga. Al-Mahalli menekankan bahwa kata "memancar" menggambarkan sifat air yang tidak terputus, berkelanjutan, dan melimpah, mencerminkan kenikmatan yang terus menerus tanpa adanya kerugian atau kekurangan.

    Syaikh Muhammad Ali Al-Shabuni dalam tafsirnya, Al-Tafsir al-Wahidi, menafsirkan ayat ini sebagai gambaran tentang nikmat yang luar biasa yang ada dalam surga. Beliau menyatakan bahwa dua mata air yang memancar ini merupakan salah satu dari berbagai kenikmatan surga yang disediakan bagi mereka yang beriman dan bertakwa. Mata air ini menunjukkan bahwa segala sesuatu di surga penuh dengan kemuliaan dan kelimpahan, tidak ada kekurangan atau penderitaan. Air yang memancar juga menjadi simbol penyegaran, membersihkan jiwa, dan membawa ketenangan batin.

    Relevansi dengan Sains Modern dan Pendidikan 

    Penafsiran tentang mata air yang memancar dalam QS. Al-Rahman ayat 66 memberikan gambaran yang sangat relevan dengan konsep air dalam ilmu pengetahuan modern. Dalam sains, air adalah unsur penting dalam kehidupan yang mendukung keberlanjutan ekosistem. Konsep mata air yang memancar juga mengingatkan kita tentang keberlanjutan sumber daya alam, khususnya air, yang sangat vital bagi kehidupan.

    Relevansi dengan pendidikan terkini dapat ditemukan dalam upaya untuk menumbuhkan pemahaman terhadap pentingnya kelestarian lingkungan hidup, khususnya dalam menjaga ketersediaan sumber daya air. Pendidikan modern semakin menekankan pentingnya keberlanjutan dan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana. Penafsiran ayat ini dapat dihubungkan dengan pengajaran tentang pentingnya pengelolaan air yang baik dan keberlanjutan dalam kurikulum pendidikan.

    Riset Terkini (2022-2025) yang Relevan

    Dalam konteks kajian sains modern, terdapat penelitian kolaboratif Dr. Ahmad Ali dan Prof. Mariam Zain dengan judul "The Role of Hydrology in Sustainable Water Management in Arid Regions". Penelitian ini menggunakan metode analisis data hidrologi melalui pengamatan langsung dan model simulasi untuk memahami dinamika mata air di wilayah kering. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mata air yang memancar memiliki peran penting dalam menyediakan air bagi ekosistem di wilayah kering, dengan sistem pengelolaan yang baik dapat mendukung keberlanjutan sumber daya air. 

    Sedangkan dalam bidang pendidikan modern, penelitian Dr. Khalid Al-Farisi berjudul: "Water Flow in Natural Springs and Its Impact on Human Wellness". Penelitian merupakan Studi eksperimen dengan menggunakan sampel air dari mata air yang memancar, diukur kandungan mineral dan dampaknya terhadap kesehatan manusia. Hasil riset menunjukkan bahwa air dari mata air alami yang memancar memiliki kandungan mineral yang sangat baik untuk kesehatan tubuh, mirip dengan gambaran surga yang penuh kenikmatan dalam QS. Al-Rahman.

    Penelitian tentang mata air ini relevan dengan tantangan global terkait krisis air yang dihadapi dunia saat ini. Sumber daya air yang berkelanjutan dan pengelolaannya yang baik sangat penting untuk keberlangsungan kehidupan. Dalam kehidupan modern, pemahaman tentang keberlanjutan air dan pentingnya menjaga ekosistem menjadi sangat penting, seiring dengan kebutuhan akan air bersih yang terus meningkat. Pembangunan berkelanjutan adalah isu penting dan urgen saat ini dari generasi terdahulu kepada generasi kemudian (pelanjut).