BLANTERORBITv102

    MARHABAN YAA RAMADHAN

    Sabtu, 01 Maret 2025

     

    MARHABAN YA RAMADHAN

    Berdasarkan kalender Hijriah yang diterbitkan Kementerian Agama, tanggal 1 Ramadhan 1445 H bertepatan dengan tanggal 12 Maret 2024. Kendati demikian, 1 Ramadhan akan ditentukan berdasarkan sidang isbat yang akan dilaksanakan pada 10 Maret 2024 mendatang.p

    Adapun adab dan sikap sebagai muslim dalam menyambut bulan Ramadhan telah diterangkan dalam sejumlah hadits Rasulullah SAW. Hadits-hadits tersebut menjelaskan mulai dari amalan hingga doa-doa yang dapat dipanjatkan menjelang datangnya bulan suci.

    Hadits Menyambut Ramadhan

    Umat Islam perlu mempersiapkan diri sebelum memasuki bulan yang mulia ini. Tujuannya, agar dapat maksimal memanfaatkan dan beribadah di bulan Ramadhan. Dalam sejumlah hadits, diterangkan berbagai hal yang bisa dilakukan sebelum memasuki bulan Ramadhan. Berikut di antaranya:

    Pertama, Mengucapkan Taniah, Selamat Atas Datangnya Ramadhan

    Umat muslim sebaiknya mengucapkan selamat atau tahniah atas datangnya bulan Ramadhan. Tahniah merupakan tanda kegembiraan menyambut Ramadhan karena pada bulan ini rahmat Allah akan dibuka lebar untuk umat Islam.

    Rasulullah SAW ber-tahniah menyambut bulan Ramadhan sebagaimana sabdanya dalam hadits yang diriwayatkan An-Nasa'i dari Abu Hurairah berikut:

    عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ مَرْدَةُ الشَّيَاطِينِ لِلَّهِ. فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (سنن النسائي الجزأ 7 ص.

    Artinya: Dari sahabat Abu Hurairah radliyallahu 'anh beliau berkata, bahwa Rasulullah telah bersabda: Sungguh telah datang pada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah, yang mana pada bulan tersebut Allah swt mewajibkan kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu, pintu-pintu langit dibuka, sementara pintu-pintu neraka ditutup serta syaitan-syaitan dibelenggu. Pada bulan itu terdapat sebuah malam yang lebih baik dari seribu bulan (HR An-Nasa'i).

    Kedua, Sambut dengan Perbanyak Puasa Sunnah di Bulan Syaban

    Umat Islam dapat mempersiapkan diri sebelum memasuki bulan Ramadhan dengan memperbanyak puasa sunnah di bulan Syaban. Hal itu dilakukan Nabi Muhammad SAW sebagaimana disebutkan dalam salah satu riwayat masyhur diceritakan Sayyidah Aisyah Radliyallahu 'Anha:

    مَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلاَ رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ. أَخْرَجَهُ الْبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ

    Artinya: "Tidaklah aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berpuasa sebulan penuh kecuali Ramadhan dan aku tidak melihat beliau berpuasa sebanyak pada bulan Sya'ban" (H.R. Al-Bukhari dan Muslim).

    Ketiga, Memperbanyak Ceramah

    Hal lain yang dapat dilakukan dalam menyambut Ramadhan adalah memperbanyak tausiyah atau ceramah. Intens memberikan pemahaman tuntunan syariat dalam menjalankan ibadah-ibadah di bulan Ramadhan. Ceramah tersebut bisa dilakukan di majelis taklim, forum musyawarah, dan forum-forum lainnya. Tak terkecuali dan terlewatkan di lingkungan keluarga. Nabi Muhammad pernah melakukan tausiyah singkat di depan para sahabatnya dalam rangka menyambut bulan Ramadhan. Berikut ceramah lengkap Nabi:

    أَيُّهَا الَّناسُ قَدْ أَظَلَّكُمْ شَهْرٌ عَظِيْمٌ، شَهْرٌ مُباَرَكٌ، شَهْرٌ فِـيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ جَعَلَ اللهُ صِياَمَهُ فَرِيْضَةً وَ قِياَمَ لَيْلَهُ تَطَـوُّعاً مَنْ تَقَرَّبَ فِـيْهِ بِخَصْلَةٍ مِنَ اْلخَيْرِ كَانَ كَمَنْ أَدَّى فَرِيْضَةً فِـيْماَ سِوَاهُ وَمَنْ أَدَّى فِـيْهِ فَرِيْضَةً كَانَ كَمَنْ أَدَّى سَبْعِيْنَ فَرِيْضَةً فِـيْمَا سِواَهُ وَهُوَ شَهْرُ الصَّـبْرِ وَالصَّـبْرُ ثَـوَابُهُ الْجَنَّةُ وَشَهْرُ الْمُوَاسَاةِ وَ شَهْرٌ يَزْدَادُ فِـيْهِ رِزْقُ الْمُؤْمِنِ، مَنْ فَطَّرَ فِـيْهِ صَائِماً كَانَ مَغْفِرَةً لِذُنُوْبِهِ وَعِتْقَ رَقَبَتِهِ مِنَ النَّارِ وَ كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْتَقُصَ مِنْ أَجْرِهِ شَيْءٌ قَالُوْا لَيْسَ كُلُّنَا نَجِدُ مَا يُفَطِّرُ الصَّائِمَ، فَقَالَ : يُعْطِي اللهُ هَذَا الثَّوَابَ مَن فَطَّرَ صَائِماً عَلىَ تَمْرَةٍ أَوْ شُرْبَةِ مَاءٍ أَوْ مذَقَّةِ لَبَنٍ وَهُوَ شَهْرٌ أَوَّلُهُ رَحْمَةٌ وَأَوْسَطُهُ مَغْفِرَةٌ وَآخِرُهُ عِتــْقٌ مِنَ النَّارِ، مَنْ خَفَّفَ عَنْ مَمْلُوْكِهِ غَفَرَ اللهُ لَهُ وَأَعْتَقَهُ مِنَ النَّارِ وَاسْتَكْثَرُوْا فِـيْهِ مِن أَرْبَـعِ خِصَالٍ : خَصْلَتَيْنِ تُرْضُوْنَ بِهِمَا ربَّكُمْ وَخَصْلَتَيْنِ لاَ غِنىَ بِكُمْ عَنْهُمَا فَأَمَّا الْخَصْلَتَانِ اللَّتاَنِ تُرْضُوْنَ بِهِمَا ربَّكُمْ فَشَهَادَةُ أَنْ لاَ إلَهَ إِلاَّ اللهُ وَ تَسْتَغْفِرُوْنَهُ وَأَمَّا اللَّتاَنِ لاَ غِنىَ بِكُمْ عَنْهُمَا فَـتَسْأَلُوْنَ اللهَ الْجَنَّةَ وَ تَـعُوْذُوْنَ بِهِ مِنَ النَّارِ وَ مَنْ أَشْبَعَ فِـيْهِ صَائِماً سَقَاهُ اللهُ مِنْ حَوْضِيْ شُرْبَةً لاَ يَظْمَأُ حَتَى يَدْخُلَ اْلجَنَّةَ

    Terjemahnya "Wahai manusia, sesungguhnya telah menaungi kamu bulan yang agung dan penuh berkah. Bulan yang di dalamnya terdapat suatu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Pada bulan itu, Allah menjadikan puasanya sebagai suatu kewajiban dan qiyam atau shalat di malam harinya sebagai ibadah sunnah. Siapa yang mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu kebajikan, maka nilainya sama dengan mengerjakan kewajiban di bulan lain. Siapa yang mengerjakan suatu kewajiban dalam bulan Ramadhan tersebut, maka sama dengan menjalankan tujuh puluh kewajiban di bulan lain. Ramadhan itu adalah bulan kesabaran; sedangkan ketabahan dan kesabaran, balasannya adalah surga. Ramadhan adalah bulan pertolongan, pada bulan itu rezeki orang-orang Mukmin ditambah. Siapa yang memberikan makanan untuk berbuka bagi orang yang berpuasa di bulan itu, maka ia akan diampuni dosanya, dibebaskan dari api neraka. Orang itu memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tersebut. Sedangkan pahala puasa bagi orang yang melakukannya, tidak berkurang sedikitpun. Para sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, kami tidak semua memiliki makanan untuk berbuka bagi orang lain". Bersabda Rasulullah : "Allah memberikan pahala kepada orang yang memberikan sebutir kurma, atau seteguk air, atau seteguk susu". Dialah Ramadhan, bulan yang permulaannya dipenuhi dengan rahmat, periode pertengahannya dipenuhi dengan ampunan dan maghfirah, pada periode terakhirnya merupakan pembebasan manusia dari azab neraka. Barang siapa yang meringankan beban pekerjaan pembantu-pembantu rumah tangganya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya dan membebaskannya dari api neraka. Oleh karena itu dalam bulan Ramadhan ini, hendaklah kamu sekalian dapat meraih empat bagian. Dua bagian pertama untuk memperoleh ridha Tuhanmu dan dua bagian lain adalah sesuatu yang kamu dambakan. Dua bagian yang pertama ialah bersaksi dengan sesungguhnya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan hendaklah memohon ampunan kepada-Nya. Dua bagian yang kedua yaitu kamu memohon (dimasukkan ke dalam) surga dan berlindung dari api neraka. Siapa yang memberi minuman kepada orang yang berpuasa, niscaya Allah memberi minum kepadanya dari telagaku, suatu minuman yang seseorang tidak akan merasa haus dan dahaga lagi sesudahnya, sehingga ia masuk ke dalam surga". (Hadits Dhaif, Riwayat Ibnu Khuzaimah: 1780, Al-Baihaqi dalam Syu'ab al-Iman: 3455. redaksi hadits di atas riwayat Ibn Khuzaimah).

    Bacaan Doa Menyambut Bulan Ramadhan

    Berikut beberapa doa yang dapat dibaca ketika menyambut datangnya bulan Ramadhan:

    اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَارِكْ لَنَا فِي رَمَضَانَ

    Artinya: "Ya Allah, berkahilah kami di dalam bulan Rajab dan Sya'ban, dan sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan." (HR Ahmad).

    Selain itu, umat muslim juga dapat membaca doa berikut ini:

    اَللَّهُمَّ سَلِّمْنـِيْ إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِـيْ رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِيْ مُتَقَبَّلاً

    Artinya: "Ya Allah, selamatkan aku hingga sampai Ramadhan, dan selamatkan Ramadhan untukku, dan terimalah Ramadhan dariku dengan benar-benar diterima." (Doa Yahya bin Abi Katsir dalam Hilyah).

    Redaksi doa dalam hadis ini menggambarkan permohonan seorang hamba kepada Allah agar diberikan keselamatan dan kesempatan untuk bertemu dengan bulan Ramadan. Kata "سَلِّمْنـِيْ" menunjukkan permohonan penjagaan diri agar tetap hidup dan sehat hingga Ramadan tiba. "وَسَلِّمْ لِـيْ رَمَضَانَ" menegaskan bahwa bukan hanya kita yang ingin mencapai Ramadan, tetapi kita juga memohon agar Ramadan tetap terjaga dalam keberkahannya. Sedangkan "وَتَسَلَّمْهُ مِنِيْ مُتَقَبَّلاً" menekankan harapan agar seluruh ibadah yang dilakukan selama Ramadan diterima Allah. Hadis ini sarat dengan makna keberlanjutan, pengharapan, dan kepasrahan kepada Allah.

    Hadis ini memiliki simbolisme mendalam. Ramadan melambangkan waktu penuh keberkahan dan ampunan, sementara kata "سَلِّمْنـِيْ" mengandung simbol keselamatan, bukan hanya secara fisik, tetapi juga spiritual. Kalimat "وَتَسَلَّمْهُ مِنِيْ مُتَقَبَّلاً" menandakan hubungan timbal balik antara manusia dan Tuhan, di mana ibadah yang dilakukan tidak hanya sekadar ritual, tetapi memiliki makna penerimaan ilahi. Hadis ini juga mencerminkan siklus kehidupan manusia: permohonan perlindungan, menjalani ibadah, dan harapan akan penerimaan, yang semuanya mengandung makna simbolis tentang perjalanan spiritual menuju kedekatan dengan Allah.

    Doa dalam hadis ini memiliki struktur doa yang sistematis. Premis pertama adalah permohonan keselamatan diri untuk mencapai Ramadan, yang menunjukkan bahwa manusia harus hidup dan sehat agar dapat beribadah. Premis kedua adalah permohonan agar Ramadan tetap menjadi berkah, mengindikasikan bahwa ibadah bukan hanya soal kehadiran fisik, tetapi juga kesiapan spiritual. Kesimpulannya, doa ini mengajarkan bahwa tidak cukup hanya bertemu Ramadan, tetapi juga harus menjalankannya dengan baik, agar akhirnya diterima oleh Allah. Hadis ini menampilkan urutan berpikir yang jelas, dari permohonan, pelaksanaan, hingga penerimaan.

    Adapun doa yang dapat dibaca ketika berhasil melihat hilal Ramadhan. Berikut bacaan doanya:

    اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالأَمْنِ وَالإِيمَانِ، وَالسَّلامَةِ وَالإِسْلَامِ، رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ هِلَالُ رُشْدٍ وَخَيْرٍ

    Artinya: "Ya Allah, jadikanlah bulan Ramadhan ini 'membawa' keamanan, keimanan, keselamatan, keislaman bagi kami. Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah, wahai bulan petunjuk dan kebaikan." (HR Ahmad dan At-Tirmidzi).

    Demikian hadits menyambut Ramadhan lengkap dengan bacaan doanya. Selamat menyambut bulan Ramadhan.

     Wallahu A'lam bish-shawab