BLANTERORBITv102

    NON MUSLIM MAJU KARENA MENINGGALKAN AGAMANYA, UMAT MUSLIM MUNDUR KARENA MENINGGALKAN AGAMANYA

    Sabtu, 22 Mei 2021

     Penulis: Muhamad Yusuf

    Pendahuluan

    Ini merupakan catatan awal saya untuk merespon sebuah pertanyaan tentang fenomena ketertinggalan umat Islam dalam beberapa hal dan mempertanyakan peran dua ormas Islam terbesar, yaitu NU dan Muhammadiyah. Tentu saja, hal ini masih perlu diperbincangkan lebih lanjut.

    Islam Nusantara dan Islam berkemajuan ada di Indonesia. Begitu disebut, memori kolektif masyarakat muslim langsung terhubung dengan dua organisasi besar Islam, yaitu NU dan Muhammadiyah. Sorotan terhadap Islam berkemajuan tidak lebih keras bila dibanding bantahan terhadap Islam Nusantara.

    Ada yang mis-persepsi terhadap Islam Nusantara, sebab dikira agama baru, atau Islam yang berbeda dengan Al-Qur'an dan Sunnah. Sorotan ini pun menyasar NU sebagai penggagas dan pengemban Islam Nusantara. Dalam berbagai ruang diskusi dan seminar, saya menyaksikan itu.

    Ini berbeda dengan jargon Muhammadiyah, Islam berkemajuan. Islam sudah diterima dan diyakini.sebagai agama yang mendorong kemajuan. Meskipun jika kita ingin jujur, kita bisa katakan, Islam yang Islam. Tidak perlu embel-embel. Padahal, Islam berkemajuan itu juga mengandung isyarat bahwa dalam tataran faktual ada penganut Islam konservatif dan anti pembaruan.

    Selain mendorong kemajuan, Islam juga tidak memberangus dan menghabiskan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal. Hal inilah pula yang menjadi perhatian konsep Islam Nusantara.

    Islam Mundur?

    Konon, suatu ketika, seseorang bertanya kepada Dr. Muhammad Imarah dengan pertanyaan yang sedikit mengejek dan mengolok: 

    "Saya dengar, Anda ingin sekali syariat Islam ini diterapkan, apakah Anda ingin membawa kami mundur ke belakang?"

    Mendapatkan pertanyaan bernada merendahkan itu, beliau pun menjawab dengan balik bertanya:

    "Ke belakang yang mana maksud Anda?

    Apakah belakang yang anda maksud adalah 100 tahun yang lalu, saat Islam menguasai separuh dunia selama 500 tahun?

    " Atau maksud anda lebih jauh lagi ke belakang saat dimana Dinasti Mamalik (Mamluk) menyelamatkan dunia dari ganasnya serbuan Mongol dan Tartar?" 

    "Atau lebih jauh lagi ke belakang saat Dinasti Abbasiyyah menguasai separuh dunia?" 

    "Atau ke belakang sebelumnya, di masa Dinasti Umayyah, atau sebelumnya lagi saat Umar bin Khatab menguasai banyak kawasan di dunia ini?" 

    "Atau di masa Khalifah Harun Ar-Rasyid, saat beliau mengirim surat ke penguasa Imperium Romawi kala itu, Naqfur, beliau menulis:

    "Dari Harun Ar-Rasyid Amirul mukminin, kepada Naqfur guguk Romawi (كلب الروم)"

    "Atau ke belakang saat Abdurrahman ad-Dakhil bersama pasukannya berhasil menaklukkan Italia dan Prancis? Itu jika dalam bidang politik" .

    "Atau maksudmu ke belakang adalah dalam bidang keilmuan, ketika ulama Arab seperti Ibnu Sina, Al-Farabi, Alkhawarizmi, Ibnu Jabir, Ibnu Rusyd, Ibnu Khaldun dll, mengajarkan dunia Arab dan dunia barat tentang ilmu kedokteran, farmasi, arsitektur, falak dan sastra?"

    " Atau ke belakang maksudmu dalam hal kehormatan? Ketika seorang Yahudi kafir mengerjai seorang muslimah hingga terlepas baju abayanya sampai ia berteriak histeris, maka Khalifah Al Mu'tashim mengirim pasukan untuk membalas apa yang dia lakukan dan mengusir orang Yahudi dari negaranya. Sementara hari ini, para muslimah diperkosa sedangkan pemimpin negeri muslim hanya diam tak bisa berbuat apa-apa?"

    "Atau ke belakang maksudmu saat kaum muslimin membangun universitas pertama di Spanyol yang menggemparkan Eropa kala itu, sehingga sejak itu, pakaian jubah longgar besar dari Arab itu menjadi pakaian wisuda hampir semua universitas dunia? Dan dibagian atasnya ada topi yang datar dimana dahulu dijadikan tempat meletakkan Al Qur'an saat acara wisuda?"

    "Atau maksudmu ke belakang, saat Kairo menjadi kota paling indah di dunia?" 

    "Atau ketika 1 Dinar Iraq setara dengan 483 dolar?" 

    "Atau maksudmu ke belakang, saat orang-orang melarikan diri dari Eropa yang dilanda kemiskinan dan pergi menyelamatkan diri menuju Aleksandria (Mesir), atau ketika Amerika meminta bantuan Mesir untuk menyelamatkan Eropa dari kelaparan?" 

    "Tolong beritahukan padaku, mundur ke belakang mana yang kamu maksudkan??"

    Dan si penanya hanya bisa diam, membisu tak tahu apa yang mau diucapkan.

    Alih bahasa: Ahmad Budiman, Lc.

    Mengapa Kaum Muslimin Mundur dan Selainnya Maju?

    Pertanyaanan di atas merupakan judul sebuah buku terkenal karya Amir Syakib Arsalan yang ditulis pada awal abad ke dua puluh. Beliau menulisnya sebagai hasil analisanya terhadap kondisi terpuruk dan terpecah-belahnya umat Islam pada masa itu. Sesudah hampir satu abad sejak ditulis, ternyata isi bukunya masih cukup relevan dengan realitas ummat Islam dewasa ini. Beliau menjadi saksi sejarah keruntuhan Kesultanan Turki Utsmani serta semakin mencengkeramnya pihak imperialis penjajah Eropa di berbagai negeri Islam. 

    Beliau mencatat bagaimana negeri-negeri Islam tidak berdaya dijajah oleh aneka penjajah, seperti Inggris, Perancis, Itali, Belanda dan beliau sangat risau serta prihatin dengannya. Akhirnya beliau menjadi heran sehingga mengajukan pertanyaan di atas“Mengapa Kaum Muslimin Mundur Dan Kaum Selainnya Maju?”  Secara garis besar Syakib Arsalan berkesimpulan bahwa kaum muslimin menjadi mundur dikarenakan mereka meninggalkan agama mereka dienullah Al-Islam. 

    Sedangkan pihak Eropa barat kafir justeru menjadi maju karena mereka meninggalkan agama mereka, yaitu agama Nasrani atau Kristen. Mengapa bisa demikian? Karena Islam adalah agama yang benar, sempurna dan saling menyempurnakan antara satu bagian dengan bagian lainnya. Sedangkan agama para penjajah merupakan agama yang telah kehilangan keasliannya. 

    Agama Nasrani telah mengalami banyak penyimpangan serta kontaminasi nilai akibat ulah tangan-tangan jahil para rahib, pendeta dan pastornya. Mereka telah sengaja merubah isi Al-Kitab Bible di sana-sini. Perubahan tersebut dilakukan karena berbagai kepentingan duniawi dan hawa nafsu. Oleh sebab itu Nabi Muhammad Saw. pernah bersabda:

    “Jangan kalian benarkan ahli kitab, dan jangan pula kalian mendustakannya, dan katakan saja ‘Kami beriman kepada Allah, dan apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu’.”(HR. Bukhari 6816).

    Sedangkan sumber utama ajaran Al-Islam, yakni Al-Qur’an dan As-Sunnah, keduanya memperoleh jaminan terpelihara keasliannya dari Allah Swt. :

    “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (QS. Al-Hijr [15] : 9.

    Selain itu, kaum muslimin menjadi mundur saat meninggalkan agamanya karena Islam dan ilmu pengetahuan berjalan seiring. Sehingga begitu kaum muslimin meninggalkan Islam secara otomatis juga meninggalkan ilmu pengetahuan, maka akibatnya mereka menjadi mundur. Sebaliknya, kaum kafir Eropa memiliki agama yang diwakili oleh pihak gereja pada abad kegelapan. 

    Dan bukan rahasia lagi bahwa pada masa itu banyak doktrin dan ajaran fihak gereja alias agama Nasrani bertolak belakang dengan ilmu pengetahuan. Sehingga ketika masyarakat kafir Eropa berontak terhadap belenggu gereja mereka secara otomatis mendekat kepada ilmu pengetahuan dan itu menyebabkan mereka menjadi maju.

    Dalam situasi seperti itu Amir Syakib Arsalan membedah persoalan kaum muslimin. Dengan piawai beliau berhasil merumuskan secara tertib rangkaian sebab mundurnya kaum muslimin dan majunya kaum selainnya. Ada lima sebab menurutnya. Dan kelima sebab tersebut memiliki hubungan sebab-akibat satu sama lainnya. Uniknya lagi, kelima sebab tersebut jika kita perhatikan baik-baik, masih sangat relevan dengan keadaan kaum muslimin hingga saat ini. Kelima sebab tersebut ialah sebagai berikut:

    1. Jauh dari Kitabullah dan As-Sunnah

    2. Hilangnya tsiqah (kepercayaan) terhadap Islam—inhizamun dakhily (inferior/rendah diri)

    3. At-Taqlid (mengekor secara membabi buta).

    4. At-Tafriqah (perpecahan) secara internal

    5. Tertinggal dalam berbagai urusan dunia ini.

    Lima poin ini menjadi catatan kunci atas pertanyaan, mengapa Islam mundur? Lima poin tersebut akan diuraikan pada catatan selanjutnya.

    Penutup

    Mengapa umat Islam mundur? Ya, karena meninggalkan ajaran Islam yang mendorong dan menuntun kemajuan. Mengapa Barat maju? Ya, Barat maju karena mereka melepaskan diri dari jebakan agamanya yang keliru.

    Jika umat Islam ingin mewujudkan kemajuan maka mereka mesti memahami Islam dengan benar dan mengamalkannya. Islam diyakini sebagai agama sempurna yang mendorong kemajuan dan kemoderenan. Namun, Islam tidak hanya mendorong kemajuan duniawi melainkan sekaligus ukhrawi.*bersambung*

    Wallahu A'lam