Dosen UIN Alauddin dan STAI Al-Furqan Makassar
Manggarupi-Gowa, 05-05-2021
Pendahuluan
Kesempatan memperbanyak membaca dan berinteraksi dengan Al-Qur'an pada 10 hari terakhir Ramadhan mempunyai keutamaan. Meskipun pernyataan ini tidak membatalkan keutamaan membaca dan berinteraksi dengan Al-Qur'an di luar waktu tersebut. Bahkan, keutamaan membaca Al-Qur'an sejatinya berlangsung di sepanjang waktu selama hayat masih dikandung badan.
Akan tetapi, ilustrasi seseorang yang tengah membaca Al-Qur'an pada 10 hari jelang berakhirnya bulan suci Ramadhan ini dimaksudkan sebagai motivasi untuk meraih keutamaan 10 terakhir Ramadhan. Apalagi di 10 hari terakhir Ramadhan diyakini sebagai momentum paling dinantikan turunnya Lailatul Qadar, "Malam 1000 bulan".
Bulan Suci Ramadhan 1442 Hijriyah telah memasuki hari ke-23. Berarti sedang memasuki sepuluh hari terakhir Ramadhan. Sementara, tak seorang pun diantara kita yang bisa memastikan, apakah kita masih bertemu dengan Ramadhan tahun depan atau tidak? Oleh karena itu, saat ini adalah saat yang paling tepat untuk memaksimalkan keberadaannya.
Keutamaan Membaca Al-Qur'an
Diketahui bersama, bahwa segala amalan di Bulan Suci Ramadhan ini mendapatkan pahala berkali-kali lipat dibanding bulan lain. Kemuliaan bulan Ramadhan adalah karena Allah memuliakannya. Dan, banyak hadis yang menguraikan tentang hal itu.
Salah satu amalan yang menjadi sangat dianjurkan pada Bulan Ramadhan salah satunya adalah membaca Al-Qur'an. Ramadhan selalu identik dengan Al-Qur'an, di mana pada bulan ini pun Al-Qur'an pertama kali diturunkan.
1. Membaca Al-Qur'an Anugrah Terbesar
Menurut Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi dalam karyanya Kifayatul Atqiya wa Minhajul Ashfiya, dirinya menyebutkan keutamaan dari membaca Al-Qur'an.
"Aktivitas membaca Al-Qur'an merupakan salah satu ibadah yang paling utama, taqarub teragung, dan ketaatan terbesar. Di dalamnya terdapat pahala yang besar dan ganjaran mulia," (Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi, Kifayatul Atqiya wa Minhajul Ashfiya [Indonesia, Al-Haramain Jaya: tanpa tahun], halaman 55)
Saking besarnya nilai anugrah membaca Al-Qur'an, sehingga Imam Al-Ghazali dalam karyanya, Mukasyafatul Qulub Al-Muqarrib ila Hadhrati Allamil Ghuyub juga menyebutkan beberapa hadis nabi dan pandangan sejumlah ulama perihal keutamaan membaca Al-Qur’an.
"Siapa yang membaca Al-Qur'an kemudian melihat orang diberikan anugerah lebih baik daripada anugerah yang diberikan kepadanya, sungguh ia telah meremehkan sebagian dari kebesaran Allah," (HR. At-Tabrani)
Dalam keutamaan kelima ini, tersirat jelas bahwa seorang yang membaca Al-Qur'an memiliki anugerah yang lebih besar daripada yang lainnya.
2. Diberi pahala yang sempurna.
dirinya mengutip ayat Al-Qur’an surat Fatir ayat 29-30 yang akan disempurnakannya pahala mereka oleh Allah Swt. Tidak ketinggalan, keutamaan dari orang yang membaca Al-Qur'an ini akan ditambahkan sebagian karunia dari Allah Swt.
ان الذين يتلون كتب الله واقاموا الصلوة وانفقوا مما رزقنهم سرا وعلانية يرجون تجارة لن تبورلِيُوَفِّيَهُمْ اُجُوْرَهُمْ وَيَزِيْدَهُمْ مِّنْ فَضْلِهٖۗ اِنَّهٗ غَفُوْرٌ شَكُوْرٌ -
"Sesungguhnya orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur'an) dan melaksanakan salat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi, agar Allah menyempurnakan pahalanya kepada mereka dan menambah karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Mensyukuri." (QS Fatir : 29-30)
3. Ibadah paling utama.
Membaca Al-Qur’an sendiri termasuk ibadah paling utama di antara ibadah-ibadah yang lain, sebagaimana yang diriwayatkan oleh an-Nu‘man ibn Basyir:
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ عِبَادَةِ أُمَّتِي قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ
Artinya: Rasulullah Saw. bersabda, “Sebaik-baiknya ibadah umatku adalah membaca Al-Qur’an.” (HR. al-Baihaqi).
Sayyid Bakri mengutip hadis dari Nabi Muhammad Saw. tersebut untuk menguatkan poin ini.
4. Anugerah paling utama.
Dalam sebuah hadis qudsi disebutkan bahwa orang yang sibuk membaca Al-Qur’an dan tak sempat membaca dzikir yang lain akan diberi balasan terbaik melebihi balasan mereka yang meminta, sebagaimana riwayat Abu Sa‘id dari Rasulullah Saw. bahwa Allah berfirman:
يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى مَنْ شَغَلَهُ قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ عَنْ ذِكْرِي وَمَسْأَلَتِي أَعْطَيْتُهُ أَفْضَلَ ثَوَابِ السَّائِلِينَ وَفَضَلُ الْقُرْآنِ عَلَى سَائِرِ الْكَلَامِ كَفَضْلِ اللَّهِ عَلَى خَلْقِهِ
"Allah berfirman, “Siapa saja yang disibukkan oleh membaca Al-Qur’an, hingga tak sempat dzikir yang lain kepada-Ku dan meminta kepada-Ku, maka Aku akan memberinya balasan terbaik orang-orang yang meminta. Ingatlah, keutamaan Al-Qur’an atas kalimat-kalimat yang lain seperti keutamaan Allah atas makhluk-Nya,” (HR. Al-Baihaqi).
Atas dasar ini, para ulama menyebutkan bahwa membaca Al-Qur’an lebih utama daripada dzikir dengan kalimat-kalimat umum yang tidak terpaku pada waktu dan tempat. Keutamaan ketiga ini mencerminkan bahwa seorang yang membaca Al-Qur'an memiliki nilai istimewa penting di mata Allah Swt.
5. Dilipatgandakan pahalanya
Setiap kebaikan dilipatkan menjadi sepuluh, sebagaimana berikut ini.
عن عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ، يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
Kata ‘Abdullah ibnu Mas‘ud, Rasulullah Saw. bersabda, “Siapa saja membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur’an), maka dia akan mendapat satu kebaikan. Sedangkan satu kebaikan dilipatkan kepada sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lâm mîm satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lâm satu huruf, dan mîm satu huruf,” (HR. At-Tirmidzi).
6. Penolong di hari kiamat
Tak hanya itu, Al-Qur’an juga akan memberikan syafaat pada hari Kiamat bagi siapa saja yang membacanya, sebagaimana hadis dari Abu Umamah al-Bahili:
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ الْبَاهِلِيِّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اقْرَءُوا الْقُرْآنَ؛ فَإِنَّهُ يَأْتِي شَفِيعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ لِصَاحِبِهِ
"Rasulullah Saw. bersabda, ‘Bacalah Al-Qur’an. Sebab, ia akan datang memberikan syafaat pada hari Kiamat kepada pemilik (pembaca, pengamal)-nya,” (HR. Ahmad).
Pada riwayat yang lain, semakna dengan itu: "Dari Abu Umamah, ia berkata, 'Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Hendaklah kalian membaca Al-Qur'an karena ia nanti akan datang sebagai pemberi syafaat bagi pembacanya pada hari Kiamat,'" (HR Bukhari dan Muslim).
Di dalam sabda Rasulullah Saw. satu ini, Al-Qur’an yang merupakan mukjizat terbesar umat Islam ini memiliki kedudukan yang lebih utama di sisi Allah.
Artinya, "Rasulullah Saw. bersabda, 'Tiada pemberi syafa’at yang kedudukannya lebih utama di sisi Allah selain Al-Qur’an itu sendiri'".
7. Mendatangkan Cinta Allah
عَنْ خَبَّابِ بْنِ الْأَرَتِّ رضى الله عنه أَنَّهُ قَالَ: ” تَقَرَّبْ مَا اسْتَطَعْتَ، وَاعْلَمْ أَنَّكَ لَنْ تَتَقَرَّبَ إِلَى اللهِ بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ كَلَامِهِ “
“Khabbab bin Al Arat radhiyallahu ‘anhu berkata: “Beribadah kepada Allah semampumu dan ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak akan pernah beribadah kepada Allah dengan sesuatu yang lebih dicintai-Nya dibandingkan (membaca) firman-Nya.” (Atsar shahih diriwayatkan di dalam kitab Syu’ab Al Iman, karya Al Baihaqi).
عَنْ عَبْدِ اللهِ بن مسعود رضى الله عنه ، أنه قَالَ: ” مَنْ أَحَبَّ أَنْ يَعْلَمَ أَنَّهُ يُحِبُّ اللهَ وَرَسُولَهُ فَلْيَنْظُرْ، فَإِنْ كَانَ يُحِبُّ الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يُحِبُّ اللهَ وَرَسُولَهُ “
“Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Siapa yang ingin mengetahui bahwa dia mencintai Allah dan Rasul-Nya, maka perhatikanlah jika dia mencintai Al-Qur'an maka sesungguhnya dia mencintai Allah dan rasul-Nya.” (Atsar shahih diriwayatkan di dalam kitab Syu’ab Al Iman, karya Al Baihaqi).
8. Melunakkan dan Membersihkan hati
Al-Qur'an memiliki keutamaan sebagai salah satu obat untuk membersihkan hati dari segala penyakit hati.
عَنِ ابن عُمَرَ رَضَيِ اللٌهُ عَنهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللٌهِ صَلَيِ عَلَيهِ وَسَلٌمَ اِنٌ هذِهِ القُلُوبَ تَصدَأ الحَدِيدُ اِذَا أصَابَهُ المَاءُ، قِيلَ يَارَسُولَ اللٌهِ وَمَا جِلآوُهَا ؟ قَالَ كَثُرَةُ ذِكرِ الَموتِ وَتلآوَةُ القُرانِ. (رواه البيهقي في شعب الإيمان)
Dari Abdullah bin Umar r.a. berkata bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya hati ini dapat berkarat sebagaimana berkaratnya besi bila terkena air.” Beliau ditanya “Wahai Rasulullah, bagaimana cara membersihkannya?” Rasulullah saw. bersabda, “Memperbanyak mengingat maut dan membaca al Qur’an.” (HR Baihaqi).
Dengan memperbanyak membaca Alquran dan mengingat maut, hati akan menjadi bersinar kembali. Karena, hati itu bagaikan cermin, semakin kotor cermin itu maka semakin redup sinar ma’rifat yang dipantulkannya. Sebaliknya, semakin bersih cermin itu, semakin terang pantulan sinar ma’rifatnya. Melazimkan membaca Al-Qur'an adalah cara merawat hati.
9. Memuliakan orangtua di hari kiamat
Setiap membaca dan menghafal al-Qur'an kita niatkan pahalanya untuk kedua orang tua. Hal itu berlaku tidak hanya sesaat setelah kematian kedua orang tua, melainkan juga sewaktu masih hidup maupun setelah wafatnya. Hal ini ditegaskan dalam hadis.
عَن مُعَاذِنِ الجُهَنِيِ رَضَي اللٌهُ عَنَهُ قَالَ:قَالَ رَسُولُ اللٌه صَلَي اللٌهَ عَلَيهِ وَسَلَمَ مَنَ قَرَأ القُرانَ وَعَمِلَ بِمَافِيهِ اُلُبِسَ وَالِدَاهُ تَاجًا يَومَ القَيِامَةِ ضَووُهَ اَحسَنُ مِنُ ضَوءِ الشٌمسِ فيِ بُيُوُتِ الدٌنَيا فَمَا ظَنٌكُم بِالَذِيُ عَمِلَ بِهذَا (رواه احمد وابو داوود ووصححه الحاكم)
Dari Mu'adz Al-Juharni r.a., Rasulullah Saw. bersabda: "Barangsiapa membaca Al-Qur'an dan mengamalkan apa yang terkandung di dalamnya, maka kedua orang tuanya akan dipakaikan mahkota pada hari Kiamat yang cahayanya lebih terang daripada cahaya matahari seandainya berada di rumah-rumah kalian di dunia ini. Maka bagaimana menurut perkiraan kalian mengenai orang yang mengamalkannya?" (HR. Ahmad dan Abu Dawud).
Betapa berbahagia orang tua yang memiliki anak yang pandai dan rajin membaca, mendalami, mengajarkan, dan mengamalkan Al-Qur'an.
Penutup
Semoga di momen sepuluh hari Bulan Ramadhan 1442 Hijriyah kali ini, apalagi tersisa sepekan sedapat mungkin kita senantiasa meluangkan waktu untuk membaca Al-Qur’an.
Keutamaan-keutamaan membaca Al-Qur'an tidak terbatas pada poin-poin di atas dan tidak hanya di 10 hari terakhir Ramadhan, melainkan sepanjang Ramadhan, bahkan sepanjang hayat.
Tentu saja, saja keutamaan-keutamaan di atas hanya bagian kecil diantara sekian banyak keutamaan membaca, mempelajari, mengajarkan, dan mengamalkan Al-Qur'an. Ini dimaksudkan untuk menggugah keyakinan kita terhadap kemuliaan berinteraksi dengan Al-Qur'an.
Wallahu A'lam
0 komentar