Dosen UIN Alauddin dan STAI Al-Furqan Makassar
Manggarupi-Gowa, 30-04-2021
PENDAHULUAN
Diskursus tentang lailatul qadar dalam Islam merupakan salah hal yang disepakati adanya, namun keberadaannya menjadi misteri. Penyebutan namanya disebut secara eksplisit dalam surah al-Qadar. Nama lainnya disebut lailatun mubarakun (satu malam yang diberkahi).
Hal itu menunjukkan bahwa lailatul qadar tidak bisa diingkari eksistensinya. Mengenai kapan terjadinya atau waktu turunnya? Hal inilah yang menjadi misteri yang tidak terpecahkan. Keutamaannya jelas disebutkan dalam Al-Qur'an "lebih baik daripada 1000 bulan". Lebihnya berapa dan bagaimana itu juga menjadi misteri dan tetap menjadi rahasia di sisi Allah. Mengapa harus menjadi misteri dan rahasia?
BEBERAPA MISTERI
Dirahasiakannya atau disamarkannya berbagai hal dalam urusan agama Islam karena ada hikmah atau tujuan baik yang bermanfaat bagi manusia beriman di balik perkara-perkara itu. Lalu apa saja sembilan perkara yang jadi misteri itu, berikut ulasannya:
(1) ليلة القدر (Lailat al-qadr)
Lailat al-qadr yang terjadi pada malam-malam Ramadlan dirahasiakan agar orang-orang yang puasa menghidupkan keseluruhan malam itu dengan ibadah dan amal baik. Al-Qur’an tidak menjelaskan dengan pasti kapan tepatnya Lailat al-Qadr itu terjadi, demikian pula Rasulullah Saw.
(2) الصلاة الوسطى (al-shalat al-wustha)
Al-shalat al-wustha dirahasiakan dalam shalat-shalat agar orang menjaga semua shalatnya itu.
(3) ساعة الإجابة (Saat dikabulkannya doa)
Saat doa dikabulkan pada hari Jumat dirahasiakan, agar orang mau berdoa pada keseluruhannya.
(4) رضاء (Keridhaan Allah)
Keridlaan Allah tetap menjadi rahasia bagi manusia dalam ketaatan kepada-Nya agar orang yang taat semakin bersemangat melaksanakan segala bentuk ketaatan.
(5) الإسم الأعظم (Nama yang Maha Agung)
Al-ism al-a’dzam dirahasiakan pada nama-nama Allah agar manusia mengingat, menyebut, dan memanggil Tuhan mereka dengan semua nama-Nya.
(6) الولي (Kekasih Allah)
Para kekasih Allah yang sejati di antara orang-orang yang beriman dirahasiakan, sulit diketahui dengan pasti. Hal ini agar kita semua memupuk sikap berbaik sangka (husnu al-zhann) kepada setiap orang yang beriman.
(7) مجيء الساعة (Waktu terjadinya hari kiamat)
Kapan kepastian hari kiamat tiba tetap menjadi rahasia, tidak seorang pun tahu termasuk ustadz asli maupun palsu. Hal tersebut tetap jadi misteri agar manusia senantiasa berbuat baik dan taat karena merasa kuatir kiamat akan segera tiba.
(8) أجل الإنسان (Ajal manusia)
Saat pasti datangnya kematian atau ajal manusia dirahasiakan oleh Allah agar setiap manusia selalu mempersiapkan diri menyambutnya dengan memperkokoh iman dan amal baik sebanyak-banyaknya.
(9) غضبه (Murka Allah)
Kemarahan Allah disembunyikan dalam setiap perbuatan durhaka makhluk kepada-Nya, agar para pendurhaka itu bertaubat, segera menyesali, berjanji tidak lagi mengulangi, dan menjaga diri dari segala bentuk kemaksiatan.
MISTERI LAILATUL QADAR
Seperti disebutkan sebelumnya, keberadaan lailatul qadar diterangkan dalam surah al-Qadr dari ayat pertama sampai ayat terakhir. Namun, kapan persis waktu turunnya malam puncak itu, ini menjadi wilayah ikhtilaf di kalangan ulama. Namun, berdasarkan riwayat atau hadis-hadis yang sahih disebutkan bahwa itu sangat mungkin terjadi di 10 terakhir Ramadhan.
Jadi 10 malam terakhir itu, mulai dari 21,23,25,27,29 merupakan malam yang dinantikan, dan memang hanya orang tertentu saja yang berhak mendapatkannya. Malam-malam tersebut seringkali dimanfaatkan jamaah untuk salat lail selain tarwih (salat tahajjud, tasbih, taubat, dan witir). Jamaah Masjid Raya Makassar tumpah ruah pada malam-malam tersebut sekitar jam 01:00 s.d. 04:30 Wita (sahur). Bahkan ada diantaranya menyiapkan makanan untuk sahur agar mereka menunggu waktu salat subuh.
Yaah... untuk mendapatkan lailatul qadar memang harus diperkuat dengan berbagai ibadah, baik itu yang wajib maupun yang sunnah. Sehingga, kemudian seorang muslim yang taat harus menjalankannya dengan sungguh-sungguh, tidak hanya pada malam ganjil, tetapi semuanya sepanjang bulan puasa.
1.Beribadah Sepanjang Malam
Berikut penjelasannya: Rentang dari maghrib sampai subuh itu sangat berguna dan jangan dilewatkan untuk beribadah, dimulai dari wajib seperti shalat maghrib, isya, tarawih, dan subuh. "Maka ibadahnya itu merupakan ibadah di malam rahmat dengan keberadaan malam lailatul qadar."
2. Beribadah dengan Ikhlas dan Meningkatkan Kualitasnya
Maka itu, semua ibadah harus dikerjakan dengan tekun, dengan tulus dan ikhlas. Makin banyak ibadah makin baik, makin baik pula yang betul-betul khusyuk, ikhlas, dan berpasrah kepada Allah.
3. Tetap Tekun Hingga Akhir Ramadan
Ketekunan akan berbuah pahala, keikhlasan akan berbuah ridho dan ampunan. Namun apapun kita memang tidak boleh bermalas-malasan semakin mendekati akhir Ramadhan, justu harus semakin ditingkatkan.
Karena 10 malam terakhir ini merupakan cobaan paling berat, karena ada kejemuan dan mulai banyaknya aktivitas lain yang menggoda, maka itu ketekunan dan berjuang keras demi menjalankan Ibadah ada kunci meraih lailatul qadar.
Orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al-Ankabut: 69)
Seperti apa tanda-tanda orang yang sudah mendapatkan Lailatul Qadar? Tidakada satu pun orang yang tahu kapan waktu terjadinya lailatul qadar, karena peristiwa itu merupakan rahasia Tuhan.
Hanya saja, Nabi Muhammad Saw. memberikan saran agar mencari lailatul qadar di malam ganjil sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Karena lailatul qadar berpeluang akan terjadi pada malam-malam tersebut.
Suatu keberuntungan bagi orang yang mendapatkan berkah lailatul qadar yang hanya terjadi setahun sekali. Meskipun tidak ada tanda khusus dan baku bagi orang yang mendapatkannya, ada juga ulama yang merumuskan tanda-tandanya menurut versinya masing-masing.
Berikut ini adalah rangkuman dari tanda-tandanya:
1. Dia akan senantiasa berusaha menjadi orang yang terbaik di mata Allah Swt. begitu pula dengan sesama manusia. Selalu mengerjakan perintah Allah Swt. dan melakukannya dengan cara terbaik di mata Allah Swt.
2. Orang yang berhasil mendapatkan Lailatul Qadar akan selalu merasa kurang khususnya dalam soal beribadah.
3. Selain ibadah wajib yakni salat lima waktu, ia juga tidak pernah meninggalkan ibadah sunnah seperti tahajud dan tarawih.
4. Dalam kehidupan sehari-hari baik dengan atasan maupun bawahan, ia selalu menjadi orang yang rendah hati dan bersikap sewajarnya saja. Tidak merasa sombong dan angkuh khususnya kepada sesama manusia.
5. Orang yang mendapatkan lailatul qadar akan terlihat lebih bersinar wajahnya dan enak untuk dipandang. Namun, tanda-tanda ini juga hanya bisa dirasakan dan dilihat oleh orang-orang yang senantiasa selalu dekat kepada Allah Swt.
Nah,itu dia ciri-ciri orang yang mendapatkan berkah dan rahmat malam lailatul qadar. Semoga kita termasuk salah satu orang diantaranya.
Ber-i’tikaf inilah tradisi yang dijalani selama Ramadan, meski itu bukan tradisi tetapi memang sudah menjadi amal ibadah selama Ramadhan.
Itikaf: "Pengertiannya dalam konteks ibadah dalam Islam adalah berdiam diri di dalam masjid dalam rangka untuk mencari keridhaan Allah Swt. dan ber-muhasabah (introspeksi) atas perbuatan-perbuatannya.
"Berasal dari bahasa Arab akafa yang berarti menetap, mengurung diri atau terhalangi." Orang yang sedang ber-i'ktikaf disebut juga mu'takif."
Itikaf disebutkan Dari Abu Sa’id Al Khudri r.a., bahwa Rasulullah saw beri’tikaf pada sepuluh hari awal Ramadan, kemudian dilanjutkan pada sepuluh hari pertengahan di sebuah kemah Turki, lalu Beliau mengulurkan kepalanya seraya menyeru manusia, maka orang-orang pun mendatanginya.
Lalu beliau bersabda,” Aku telah beri’tikaf sejak sepuluh hari awal bulan ini untuk mendapatkan Lailatul Qadr, kemudian sepuluh hari pertengahan.
Lalu dikatakan kepadaku bahwa Lailatul Qadar itu ada di sepuluh hari yang terakhir. Maka barangsiapa ingin beri’tikaf, I’tikaflah pada sepuluh malam terakhir.” Lalu orang-orang pun ber-i’tikaf bersama beliau. Beliau bersabda,”
Aku bermimpi melihat Lailatul Qadar pada malam ini, tetapi dibuat lupa, dimana pada pagi-pagi aku sujud di tanah yang basah. Maka carilah pada sepuluh malam terakhir dan carilah pada malam-malam yang ganjil.”
Memang malam itu hujan, sehingga masjid tergenang air. Setelah selesai salat subuh, Rasulullah saw keluar sedangkan di kening beliau menempel tanah basah. Malam itu adalah malam ke-21 dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” ( Hadits Bukhari, Muslim- Misykat).
PENUTUP
Dirahasiakannya waktu turunnya lailatul qadr merupakan cara Allah Swt. yang mengandung hikmah tersendiri. Diantara hikmahnya agar umat Rasulullah Saw. tidak berspekulasi dalam beribadah. Mereka beribadah ikhlas sebagai ketaatan, ketundukan, dan penghambaan kepada Allah Swt. Dan, agar mereka memanfaatkan semua malam Ramadhan dari awal hingga akhir. Semoga kita dianugrahi kesempatan memperoleh berkah lailatul qadar. Aamiin...
Wallahu A'lam
0 komentar