Dosen UIN Alauddin dan STAI Al-Furqan Makassar
Samata-Gowa, 02-04-2021
Pendahuluan
Para mahasiswa dan pembaca yang terhormat! Tulisan sebelumnya mengetengahkan tentang "bersama kesulitan terdapat kemudahan". Salah satu hikmah kesulitan yang sudah dikemukakan, yaitu menghendaki kesungguhan. Sementara kesungguhan menghapus dosa. Kesulitan seringkali menjadi sarana untuk menghapus dosa.
Selain itu, kesulitan itu menghendaki kesabaran. Kalau hidup ini semuanya mudah maka kapan kita belajar bersabar? Sementara kesabaran itu pahalanya sangat besar. Ketika Allah menghadirkan kesulitan berarti Allah menghendaki hamba-Nya mendapatkan banyak kebaikan. Dan, boleh jadi kebaikan itu merupakan doa-doa kita selama ini, namun kita tidak mengerti.
Makna Sabar
Kata “sabar” artinya menahan diri dari sesuatu yang tidak berkenan di hati, ia juga berarti ketabahan. Imam al-Ghazali mendefinisikan sabar sebagai ketetapan hati melaksanakan tuntutan agama menghadapi rayuan nafsu.
Sabar memiliki arti yang cukup luas. Sabar tidak hanya dilakukan ketika seseorang tertimpa musibah. Tetapi, apa pun pekerjaan yang dilakukan dan diterima harus dibarengi dengan sikap sabar. Sabar mempunyai makna yang begitu luas.
Sabar bisa berarti dapat menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan hukum Islam. Menahan diri dalam keadaan lapang dan keadaan sempit dan dari hawa nafsu yang menggoyahkan iman.
Sabar adalah salah satu tingkatan maqamat yang harus dilalui oleh setiap manusia yang beriman. Manusia yang ingin berada dalam jalan Allah Swt. akan melalui jalan tersebut dengan sabar.
Menurut Sahla, sabar adalah mengharapkan kebahagian dari Allah dan sesuatu yang paling mulia juga utama. Menurut sufi lain, sabar adalah berlaku sabar dengan kesabaran dengan artian tidak mencari kebahagiaan dan kesenangan dalam bersabar.
Sedangkan, menurut Abu Ismail al Harawi dalam Kitab Manazil as- Sairin, sabar adalah menahan diri dari hal-hal yang tidak disenangi dan menahan lisan agar tidak mengeluh dan sabar yang paling lemah adalah sabar karena Allah.
Kesulitan Menghendaki Kesabaran
Kesabaran merupakan pengakuan seorang hamba kepada Allah atas apa yang menimpanya. Dia menjalani apa yang telah dialaminya dengan penuh ketabahan karena mengharapkan pahala yang ada di sisi-Nya.
Adakalanya seorang lelaki itu berkeluh kesah, tetapi dia tabah dan tiada yang kelihatan dari dirinya melainkan hanya kesabaran semata. Allah Swt. berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ
"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolong kalian, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar". (QS. Al Baqarah: 154)
Terhadap ayat ini, Ibnu Katsir menerangkan makna ayat tersebut yakni Allah Swt. menjelaskan bahwa sarana yang paling baik untuk menanggung segala macam cobaan ialah dengan sikap sabar dan banyak salat (doa)..
Dalam ayat lain, Allah Swt. berfirman:
وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِۗ وَاِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَۙ
Jadikanlah sabar dan salat sebagai penolong kalian. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk. (Al-Baqarah: 45)
Di dalam sebuah hadis disebutkan bahwa: Rasulullah Saw. apabila mendapat suatu cobaan, maka Baginda Nabi Saw. mengerjakan salat.
Secara umum, para ulama menjelaskan bahwa sabar itu ada dua macam, yaitu sabar dalam meninggalkan hal-hal yang diharamkan dan dosa-dosa, serta sabar dalam mengerjakan ketaatan dan amal-amal taqarrub kepada Allah Swt.
Jenis yang kedua inilah yang lebih utama, mengingat ia adalah tujuan utama. Adapun jenis sabar lainnya yaitu sabar dalam menanggung berbagai macam kesulitan, musibah, dan cobaan. Jenis ini pun hukumnya wajib; perihalnya sama dengan istigfar (memohon ampun) dari segala macam cela.
Senada dengan itu, Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan bahwa sabar itu ada dua macam, yaitu: Sabar karena Allah dalam mengerjakan hal-hal yang disukai oleh Allah, sekalipun berat terasa oleh jiwa dan raga; dan sabar karena Allah dalam meninggalkan hal-hal yang dibenci oleh-Nya, sekalipun bertentangan dengan kehendak hawa nafsu sendiri.
Barangsiapa yang demikian keadaannya, maka dia termasuk orang-orang yang sabar, yaitu mereka yang beroleh keselamatan. Insya Allah. Menahan diri dari hal-hal yang dilarang dan sabar dalam ketaatan terhadap perintah Allah memang bukan urusan mudah maka wajar jika Allah memberikan pahala yang besar.
Setiap orang dituntut untuk dapat menjalani hari dengan sabar, terutama saat menghadapi masalah, ujian dan cobaan, seperti pandemi infeksi virus corona (Covid-19). Ada banyak keutamaan dan balasan bagi orang yang sabar dalam Islam. Allah Swt. menjanjikan balasan baik untuk orang yang sabar.
Sabar diartikan sebagai tahan menghadapi cobaan, tidak mudah marah, dan tidak lekas putus asa. Sabar juga berarti tenang dan dapat mengendalikan emosi dan diri saat diterpa banyak godaan dan ujian.
Nilai Utama Kesabaran
Nilai utama dan janji Allah untuk orang yang sabar banyak terdapat di dalam Alquran. Berikut keutamaan dan balasan bagi orang yang sabar.
1. Kesudahan yang Baik
Allah Swt. menjanjikan orang-orang yang sabar menuai kesudahan yang baik setelah melewati cobaan dan ujian yang diberikan. Janji Allah ini terdapat dalam surat Hud ayat 49 dan Ar-ra'd ayat 22. "Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan salat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan yang baik," (Qs.Ar-Ra'd : 22).
2. Keberuntungan
Allah Swt. juga bakal memberikan keberuntungan bagi orang-orang yang sabar, sesuai dengan surat Ali Imran ayat 200. "Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung," surat Ali Imran ayat 200. Surah al-'Ashr menjelaskan, orang-orang yang sabar saling menasihati kesabaran tidak masuk dalam golongan manusia yang rugi.
3. Dicintai oleh Allah
Sesuai surat Ali Imran ayat 146, Allah Swt. berfirman Allah menyukai orang-orang yang sabar. Dalam surat Al-Anfal ayat 46 dan Al-Baqarah ayat 249 disebutkan bahwa Allah Swt. bersama orang-orang yang sabar. Meraih mahabbah dari Allah tentu ini kelas (maqam) yang tinggi.
4. Diberi Petunjuk
Allah bakal memberikan kabar gembira, petunjuk, berkah, dan rahmat-Nya kepada orang-orang yang sabar. Hal ini sesuai dengan surat Al-Baqarah ayat 155-157.b"... Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk, (Qs. Al-Baqarah : 155-157).
5. Mendapat Martabat yang Tinggi
Di akhirat, Allah menjanjikan martabat yang tinggi bagi setiap orang yang menjalani kehidupan di dunia dengan sabar."Mereka itulah orang yang dibalas dengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya," (Qs. Al-Furqan : 75).
6. Masuk Surga tanpa Hisab
Dikisahkan dari Ali ibnul Husain Zainul Abidin. Apabila Allah menghimpun semua manusia dari yang pertama hingga yang terakhir, maka terdengarlah suara seruan, "Di manakah orang-orang sabar? Hendaklah mereka masuk ke surga sebelum ada hisab (tanpa hisab)!" Maka bangkitlah segolongan manusia, lalu mereka bersua dengan para malaikat yang bertanya kepada mereka, "Hendak ke manakah kalian, hai anak Adam?" Mereka menjawab, "Ke surga."
Para malaikat bertanya, "Sebelum ada hisab?" Mereka menjawab, "Ya." Para malaikat bertanya, "Siapakah kalian?" Mereka menjawab, "Kami adalah orang-orang yang sabar." Para malaikat bertanya, "Apakah sabar kalian?" Mereka menjawab, "Kami sabar dalam mengerjakan taat kepada Allah dan sabar dalam meninggalkan maksiat terhadap Allah, hingga Allah mewafatkan kami."
Para malaikat berkata, "Kalian memang seperti apa yang kalian katakan, sekarang masuklah kalian semua ke dalam surga, maka sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal adalah kalian."
7. Dicukupkan Pahalanya
Hal ini dapat ditunjukkan dengan firman Allah Swt:
قُلْ يٰعِبَادِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوْا رَبَّكُمْ ۗلِلَّذِيْنَ اَحْسَنُوْا فِيْ هٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗوَاَرْضُ اللّٰهِ وَاسِعَةٌ ۗاِنَّمَا يُوَفَّى الصّٰبِرُوْنَ اَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
"Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa hisab (batas). (Az-Zumar: 10)
Al-Auzaiy mengatakan bahwa pahala mereka tidak ditukar ataupun ditimbang melainkan diberikan secara borongan tanpa perhitungan. Ibnu Juraij mengatakan bahwa pahala mereka tidak diperhitungkan melainkan ditambah terus-menerus. As-Saddi menyatakan sehubungan dengan firman-Nya pada Qs. Az-Zumar: 10) Yakni kelak di surga.
Penutup
Karena pengetahuan Allah tidak terbatas, sedangkan pengetahuan kita sangat terbatas maka tidak jarang kita bertanya-tanya tentang keadaan yang kita tidak inginkan, apa maksud Tuhan dengan kesulitan itu. Kesulitan yang disikapi secara tepat akan menghasilkan banyak kebaikan dan kemudahan.
Boleh jadi hikmah di balik kesabaran itu merupakan kebaikan yang tak terduga oleh nalar dan logika manusia. Misalnya, ampunan Allah dan masuk surga tanpa hisab. Kebaikan itu hanya bisa diperoleh melalui sikap sabar dalam menghadapi kesulitan.
Kalau hidup ini semua serba mudah maka kapan kita mendapatkan pahala kebaikan dari sikap sabar? Jadi, sabar merupakan pintu dari banyak kebaikan. Nilai-nilai utama dari kesabaran sesungguhnya merupakan doa dan harapan setiap orang beriman. Jika ada kesulitan atau musibah, dan keadaan itu menuntut kita bersabar maka bisa jadi itu adalah cara Allah menjawab doa-doa kita. Hanya saja, kita kadang tidak mengerti.
Allah tidak pernah mengatakan bahwa jalan hidup semuanya akan mudah. Tapi, Dia mengatakan 'Aku akan bersama dengan mereka yang mau bersabar'. Jangan menduga bahwa orang yang mengalami kesulitan hidup itu pasti jauh dari Allah. Kalau ia bersabar menanggung kesulitan itu, justru ia bersama dengan Allah. Di mata Allah, kesulitan yang membuatmu dekat dengan Allah itu lebih baik daripada kemudahan yang melalaikan engkau dari ketaatan kepada-Nya.
Wallahu A'lam
0 komentar