Oleh Muhammad Yusuf
Dosen UIN Alauddin dan STAI Al-Furqan Makassar
Samata, 21/2/2021
Catatan Awal
Mengenal Abu Hurairah
Abu Hurairah r.a. adalah salah satu di antara sahabat Rasulullah Saw. yang paling banyak meriwayatkan hadis. Nama asli beliau Abdrurrahman bin Shakhr Ad-Dausi al-Yamani, namun lebih dikenal dengan kun-yah sebagai Abu Hurairah karena beliau hidup bersama banyak kucing.
Sebagian riwayat menyebut bahwa Abu Hurairah lahir 19 tahun sebelum hijrah Nabi Saw. Namun baru masuk Islam kurang lebih pada tahun ke-7 hijriyah, setelah Perang Khaibar. Masa beliau hidup bersama Rasulullah Saw. praktis kurang lebih hanya sekitar 2-3 tahun saja.
Meski terbilang singkat bersama Rasulullah Saw, ternyata Abu Hurairah termasuk orang paling banyak meriwayatkan hadis. Jumlahnya tidak kurang dari 5.374 butir hadis. Muncul pertanyaan, apa yang membuat Abu Hurairah banyak meriwayatkan hadis? Padahal beliau hanya bertemu Nabi Saw. selama tiga tahun saja, tetapi meriwayatkan begitu banyak hadits. Berikut penjelasan Pengasuh Rumah Fiqih Indonesia Ustaz Ahmad Sarwah.
Jawabannya sederhana sekali. Di antara faktor kenapa Abu Hurairah termasuk sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits adalah :
1. Kebersamaan dengan Rasulullah Saw.
Abu Hurairah termasuk sahabat yang bergaul dengan Nabi Saw. secara intensif. Boleh dibilang 24 jam dalam sehari, kemana beliau Saw. berada, di sanalah Abu Hurairah ikut menguntitnya. Cara ini tidak dilakukan oleh semua sahabat, meski mereka tiap hari bertemu dengan Rasulullah Saw. Kita ambil contoh, meski tiap lima waktu salat para sahabat berjumpa dengan Rasulullah Saw. namun begitu salat selesai, tentu mereka pulang ke rumah masing-masing.
Sementara Abu Hurairah tetap bersama Nabi Saw. Beliau tidak punya rumah dan termasuk orang yang tinggalnya memang di masjid Nabawi. Beliau termasuk ahlush-shuffah, tinggal bersama Nabi Saw. di Masjid Nabawi, bahkan makan dari apa yang dimakan oleh Nabi Saw. Maka wajar bila intensitas ini berpengaruh pada banyaknya hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah.
2. Tema dan Jenis Hadis.
Kalau kita perhatikan dari tema dan jenis hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah umumnya merupakan hadis-hadis ringan dan masalah keseharian. Katakanlah tentang makanan, pakaian, kebiasaan-kebiasaan Rasulullah Saw, termasuk tentang rumah beliau, keadaan isinya, dapurnya dan seterusnya. Meskipun sederhana, namun kita tidak meremehkan bobot kualitas materinya. Faktor ini tentu banyak sekali ikut berpengaruh terhadap kuantitas hadis riwayat Abu Hurairah r.a.
3. Masa Hidup untuk Menyampaikan Hadis.
Disebutkan bahwa Abu Hurairah hidup lama sepeninggal Rasulullah Saw. Beliau tercatat wafat di tahun 57 hijriyah, atau 47 tahun sepeninggal Nabi Saw. Kita tahu bahwa masa sepeninggal beliau Saw. itulah masa dimana hadis-hadis itu diajarkan dan disampaikan kepada generasi para tabi'in.
Semakin lama masa hidup sepeninggal Nabi Saw. maka semakin banyak pula hadis yang akan disampaikan. Sebaliknya, semakin singkat masa hidup sepeninggal Nabi Saw. makin sedikit pula hadis yang disampaikan.
4. Mengajarkan Hadis Nabi Saw.
Meski Umar bin Khattab hidup lebih lama, beliau sendiri seorang Amirul Mukminin, setiap hari sibuk mengurus masyarakat. Sedangkan Abu Hurairah semata-mata hanya mengajar dan mengajar saja setiap hari. Dan yang diajarkannya tidak lain adalah hadis-hadis nabi Saw. Maka otomatis Abu Hurairah paling banyak mengajarkan hadis Rasulullah Saw. ketimbang Umar yang sibuk dengan urusan negara. Maka, faktor profesi para sahabat ikut mempengaruhi dalam menentukan jumlah dan kuantitas hadis.
5. Meriwayatkan dari Sahabat
Selain meriwayatkan dari Rasulullah Saw. Abu Hurairah juga meriwayatkan banyak hadis dari sesama sahabat. Abu Hurairah meriwayatkan hadis dari Abu Bakar, Umar, Utsman, Ubai bin Ka’ab, Utsman bin Za’id, Aisyah dan sahabat lainnya. Sementara banyak sahabat yang hanya meriwayatkan hadis dari Rasulullah Saw. saja. Faktor ini tentu juga ikut berpengaruh atas banyaknya jumlah hadis riwayat Abu Hurairah.
6. Banyak yang Mengambil Riwayat darinya
Disebutkan bahwa ada begitu banyak orang yang belajar dan mengambil hadis dari beliau. Setidaknya tercatat 800-an orang, baik dari kalangan sahabat ataupun tabi'in, yang meriwayatkan hadis darinya. Di antara sahabat yang diriwayatkan adalah Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Umar, Jabir bin Abdullah, dan Anas bin Malik, sedangkan dari kalangan tabi’in antara lain Sa’id bin al-Musayyab, Ibnu Sirin, Ikrimah, Atha’, Mujahid dan Asy-Sya’bi.
7. Kekuatan Hafalan yang Baik.
Selain semua faktor di atas, Abu Hurairah sendiri memang seorang penghafal hadis yang handal. Beliau nyaris sempurna dalam menghafal hadis. Dan anugerah itu tidak banyak dimiliki oleh para sahabat lain. Marwan bin Hakam pernah menguji tingkat hafalan Abu Hurairah terhadap hadis Nabi. Marwan memintanya untuk menyebutkan beberapa hadis, dan sekretaris Marwan mencatatnya. Setahun kemudian, Marwan memanggilnya lagi dan Abu Hurairah pun menyebutkan semua hadis yang pernah ia sampaikan tahun sebelumnya, tanpa tertinggal satu huruf pun.
Pengorbanan Abu Hurairah
Abu Hurairah adalah sahabat Rasulullah Saw. yang utama. Beliau adalah ahlu suffah yaitu orang yang tinggal di beranda Masjid Nabawi. Mereka tidak mempunyai tempat tinggal dan pekerjaan. Mereka makan dari hadiah atau sedekah yang dibagikan Rasulullah Saw.
Dengan kondisi seperti itu, kehidupan Abu Hurairah tidak menentu. Kadang ia kenyang, namun seringkali kelaparan. Abu Hurairah r.a. tak pernah mengeluh. la tekun beribadah di masjid. la bercerita, “Andaikan kalian perhatikan keadaan kami dahulu, kalian akan jumpai ada di antara kami orang yang tidak dapat berdiri karena lapar.
Karena lapar yang sangat pedih, aku pernah terbaring sambil menekan perut ke tanah. Bahkan, kadang aku meletakkan batu di perutku dan mengikatnya dengan sorban.
Suatu ketika, aku sengaja duduk di pinggir jalan tempat berlalunya para sahabat sambil menunggu jika ada orang yang mengenaliku. Kemudian datanglah Abu Bakar r.a. Aku pun mengajaknya berbincang-bincang. Dalam hati aku berharap ia mengajakku ke rumahnya. Namun, kali ini Abu Bakar tidak mengajakku ke rumahnya.
Kemudian lewatlah Umar. Di tempat itu, kami pun berbincang-bincang. Aku juga berharap Umar mengajakku ke rumahnya, tetapi Umar pun tidak mengajakku. Akhirnya, datanglah Rasulullah. Beliau tersenyum ketika melihatku dan langsung memahami keinginanku.”
Beliau berkata, “Mari ikut aku, wahai Abu Hurairah.” Aku pun mengikuti sampai ke rumah beliau dan diizinkan masuk ke dalam. Di dalam rumah aku melihat ada semangkuk susu. Beliau bertanya kepada orang di rumah, “Dari mana susu ini?”
Keluarganya menjawab, “Hadiah dari seseorang untuk Nabi Saw.” Rasulullah tidak pernah makan dari sedekah seseorang. Beliau akan ikut makan jika itu berasal dari hadiah.
Lalu beliau berkata kepadaku, “Hai, Abu Hurairah, ahlu suffah, kemari.”
Ketika harus mengundang mereka, aku ragu apakah susu itu akan mencukupi semua orang yang aku panggil. Menurutku, susu itu tidak akan mencukupi. Setelah ahlu suffah datang, aku disuruh oleh Nabi Saw. untuk memberikan susu tersebut kepada mereka secara bergantian. Dalam benakku tebersit pikiran bahwa aku tidak akan mendapat sisa sedikit pun. Akan tetapi, tidak ada jalan lain kecuali taat kepada perintah Rasulullah Saw
Berkat Perjuangan & Keikhlasan
Dan diantara sosok sahabat yang memiliki andil yang sangat besar dalam meriwayatkan hadis adalah Abu Hurairah.Menurut penelitian Ibn Shalah dalam kitab muqaddimahnya Abu Hurairah merupakan sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadis. Imam Suyuthi dalam kitab Tadribur Rawi mengatakan bahwa jumlah hadis yang berhasil dipublikasikan Abu Hurairah sebanyak 5374 hadis.
Bila diurut para sahabat, tercatat ada tujuh sahabat yang terbanyak dalam meriwayatkan hadits. Mereka adalah: 1. Abu Hurairah meriwayatkan 5374 hadis, 2. Abdullah bin Umar 2630 hadis, 3. Anas bin Malik 2286 hadis, 4. Aisyah 2210 hadis, 5. Abdullah bin Abbas 1660 hadis. 6. Jabir bin Abdullah 1540 hadis, dan 7. Abu Sa’id Al-Khudri 1170 hadis.
Urutan Sahabat yang terbanyak meriwayatkan hadis Nabi Saw, menunjukkan bahwa Abu Hurairah berada pada urutan pertama terbanyak. Ini berkat perjuangannya yang memfokuskan diri untuk mempelajari Islam dari sumbernya (dari Nabi Saw) secar langsung.
Meskipun memilih jalan kefakiran duniawi.
Beliau tidak punya rumah pribadi, istri, dan keturunan. Kefakiran beliau adalah pilihan demi mewariskan ajaran Islam melalui ribuan hadis yang diriwayatkan oleh beliau..
Hasilnya adalah beliau menjadi kaya dengan amal saleh, bahkan sedekah jariyah dan ilmu yang bermanfaat. Ada jutaan umat Islam yang tanpa henti mendoakan beliau hingga hari kiamat. Setiap membacakan hadis-hadis yang diriwayatkan oleh beliau, setiap kali itu pula kita menyebutkan doa untuk Abu Hurairah dengan kata "Radhiallahu Anhu" yang artinya "semoga Allah meridhoi padanya (Abu Hurairah)". Doa ini tidak pernah berhenti hingga kiamat tiba kelak.
Catatan Akhir
Pengorbanan Abu Hurairah untuk memperoleh ilmu yang otentik dari Rasulullah Saw membuat dirinya hidup dalam kemiskinan, tak berkeluarga, dan punya keturunan. Kisah kegigihan Abu Hurairah r.a. dalam mempelajari Islam langsung kepada Nabi Saw. telah membawanya menjadi sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadis. Interaksi antara Abu Hurairah r.a. dengan Rasulullah Saw. yang intensif menjadi faktor utama beliau menjadi periwayat hadis urutan pertama terbanyak.
Kisah singkat Abu Hurairah r.a. mengajarkan kepada para penuntut tentang fokus dalam belajar. Beberapa sahabat yang lebih lama waktu berinteraksi dengan Rasulullah Saw. seperti Umar bin Khattab, namun karena sibuk dengan urusan sosial maka beliau meriwayatkan hadis tidak sebanyak jumlah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a.
Pengorbanan Abu Hurairah memilih jalan kefakiran duniawi demi mewujudkan cita-cita memahami Islam dari sumbernya yang paling otentik, dari Rasulullah Saw. Dan, berkat itu, beliau telah mewariskan ilmu yang bermanfaat sekaligus kontribusi berkesinambungan hingga kiamat. Itulah sedekah jariyah baginya. Semoga Allah meridhoi selalu untuk beliau. Wallahu A'lam Bish Showab.
Salam!
0 komentar