BLANTERORBITv102

    BEKERJA DALAM DIAM, BIARKAN KESUKSESANMU YANG BERISIK

    Senin, 01 Februari 2021


    BEKERJA DALAM DIAM, BIARKAN KESUKSESANMU YANG BERISIK

    Terinspirasi dari prinsip hidup dalam karya Tere Liye

    3/2/2021

    Oleh Muhammad Yusuf, Dosen UIN Alauddin dan STAI Al-Furqan Makassar

    Para mahasiswa dan segenap pembaca yang Budiman..., Seperti tulisan-tulisan sebelumnya, saya berupaya menarasikan serpihan-serpihan kisah orang-orang sukses dengan bermodalkan semangat, kerja keras, kesungguhan, yang mengantar mereka menjadi sukses. Kali ini saya mengangkat 'serpihan kecil' dari kisah Tere Liye yang memiliki prinsip "bekerja dalam diam, dan membiarkan kesusksesannya yang berisik".  
     
    Anda mungkin mengenal ungkapan begini: “Apapun yang terlihat, boleh jadi tidak seperti yang kita lihat. Apapun yang hilang, tidak selalu lenyap seperti yang kita duga. Ada banyak sekali jawaban dari tempat-tempat yang hilang.”  Menurut hemat saya, ungkapan ini, mengajarkan kepada kita bahwa "apa tidak terlihat belum tentu berarti tidak ada. Dan, apa yang tampak belum pasti itu yang sesungguhnya".  Anda bisa saja berperan penting dan menentukan namun Anda tak terlihat. Laksana gula dalam kopi. Tanpa gula, kopi hitam tetap pahit. Ketika gula masuk ke dalam kopi maka gula menentukan rasa, rasa kopi sangat bergantung kadar gula yang masuk kedalamnya. Kira-kira itu yang digambarkan dalam prinsip itu.

    Karya-karya novel Tere Liye telah menginspirasi para pembacanya, namun tidak banyak mengenal sosoknya secara dekat.  Dunia sastra Indonesia tidak akan pernah sepi peminat. Munculnya pendatang-pendatang baru dalam dunia sastra semakin membuat dunia ini ramai. Namun, belum banyak penulis yang dapat secara konsisten mempertahankan apa yang telah dilakukannya sehingga Indonesia menjadi krisis penulis produktif.

    Namun, di tengah-tengah problem tersebut, muncul satu penulis kebanggaan Indonesia, Tere Liye. Pria kelahiran 21 Mei 1979 ini merupakan salah satu penulis produktif Indonesia dengan lebih dari sepuluh karya yang sudah dipublikasikan sejak tahun 2005.

    Lahir dan tumbuh di pedalaman Sumatera tidak menjadikan Tere Liye menjadi sosok yang berpola pikir sempit. Berbekal dengan pendidikan yang didapat dari sekolah dasar dan SMP Negeri 2 Kikim Timur serta SMA Negeri 9 Bandar.

    Demi mewujudkan mimpinya untuk memperoleh pendidikan yang lebih tinggi, Tere Liye pun memutuskan untuk merantau dan mengadu nasib ke ibukota. Pendidikan akhirnya ditempuh di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Walaupun pilihannya jatuh kepada Ekonomi, dunia tulis menulis rupanya tetap menjadi cinta pertama yang tidak akan pernah ia lupakan. Untuk menjadi penulis, tak ada jurusan tertentu yang membatasi. Termasuk bakat menulis tak terhalangi oleh pilihannya pada studi ekonomi.

    Berkat komitmennya untuk menulis, maka pada tahun 2005 ia meluncurkan buku "Hafalan Shalat Delisa" yang telah sukses diadaptasi menjadi sebuah film. Di tahun yang sama, beberapa buku lainnya pun dilahirkan, seperti "Moga Bunda Disayang Allah", dan Mimpi-Mimpi Si Patah Hati". Karya-karyanya ini menunjukkan dirinya sebagai penulis yang produktif.

    Saya belum membaca semua karya-karyanya, namun berdasarkan testimoni para pembaca dan artikel yang membahasnya, sosok yang disebut-sebut bernama asli Darwis ini memiliki sesuatu yang khas dalam gaya penulisannya. Setiap novel yang ditulisnya menggambarkan latar yang jelas dan berbeda-beda sehingga para pembaca dapat merasakan suasana yang terasa sangat nyata. Itu menunjukkan bahwa sosoknya adalah sosok yang dinamis, adaptif, cerdas, kreatif, dan kritis. Mungkin itulah diksi yang tepat untuk menggambarkan talentanya.

    Novel bertajuk "Hafalan Shalat Delisa" mengambil latar kejadian Tsunami di Aceh pada tahun 2004 sedangkan Sunset Bersama Rosie berlatarkan bom Bali. Tidak hanya kejadian-kejadian bersejarah saja, dalam novel terbarunya, yaitu Hujan, ia mengambil latar masa depan dengan penjabaran teknologi yang sangat detail dan futuristik.

    Namun, muncul suatu keraguan dalam diri pembaca. Ada yang mempertanyakan, apakah karya yang dihasilkan dapat dinikmati kalangan remaja? Apa isinya tidak akan terlalu berat? Tentu saja tidak. Ternyata, di balik sosoknya yang sudah menjadi ayah, karya-karya Tere Liye tetap mengangkat kehidupan remaja yang dibalut dengan unsur fantasi, seperti pada trilogi Bumi, Bulan, dan Matahari, percintaan dan persahabatan seperti pada novel Hujan, dan tentunya novel-novel lain yang mengandung unsur religi dan keagamaan yang tidak pernah absen dari karya-karya Tere Liye.

    Daya imajinasinya tinggi, pemikiran kritis, dan kreativitasnya-lah yang menjadi dalang di balik kesuksesan Tere Liye di dunia tulis menulis ini. Daya imajinasi yang tinggi tumbuh dengan dukungan bakat, bacaan, dan komitmen menjadi penulis.

    Puluhan buku telah dihasilkan, ratusan kalimat sudah terangkai, dan ribuan kata pun telah disusun. Namun, masih saja ada kurang. Jika dibandingkan dengan penulis-penulis lainnya, Tere Liye merupakan sosok yang cukup misterius. Tidak banyak informasi mengenai dirinya yang diketahui oleh banyak orang.

    Bahkan, kebanyakan karyanya tidak dilengkapi dengan biografi mengenai dirinya sendiri. “Apapun yang terlihat, boleh jadi tidak seperti yang kita lihat. Apa pun yang hilang, tidak selalu lenyap seperti yang kita duga. Saya menduga ini dilatarbelakangi oleh prinsip 'bekerja dalam diam, biarkan kesusksesan yang berbicara:.

    Ada banyak sekali jawaban dari tempat-tempat yang hilang.” Untaian kalimat yang dikutip dari salah satu karyanya— Bumi—sangat cocok untuk menggambarkan sosok misterius ini. Apapun yang terlihat, boleh jadi tidak seperti yang kita lihat. Tere Liye digambarkan sebagai sosok pria yang misterius karena tidak banyak yang tahu tentang dirinya.

    Namun kenyataannya bisa saja tidak seperti itu. Sesungguhnya sifat dan karakter penulis kelahiran Sumatera 41 tahun yang lalu ini sudah tergambar secara jelas dalam karyanya. Kreatif dan kritis. Begitulah yang kira-kira tersirat dalam karya-karya Tere Liye.

    Apapun yang hilang, tidak selalu lenyap seperti yang kita duga. Kisah hidupnya tidak hilang pun lenyap ditelan bumi, melainkan disisipkan dalam setiap untaian kata yang ditulisnya. Ada banyak sekali jawaban dari tempat-tempat yang hilang.

    Serpihan-seepihan kehidupannya tidak dapat ditemukan secara jelas. Pertanyaan- pertanyaan mengenai dirinya mengambang tanpa arah. Padahal sebenarnya, jawaban dari sejumlah pertanyaan tersebut ada di tempat-tempat yang tidak kita duga, di setiap goresan tangannya yang sarat makna.

    Walaupun tidak pernah menyisipkan sepotong kisah hidupnya, Tere Liye selalu menyisipkan prinsip hidup pada biografinya, yaitu bantulah menyebarkan pemahaman bahwa hidup ini sungguh sederhana. Bekerja keras, namun selalu merasa cukup, mencintai berbuat baik dan berbagi, senantiasa bersyukur dan berterima kasih maka Tere Liye percaya, sejatinya kita akan menggenggam kebahagiaan hidup ini.

    Tidak banyak teori yang kita dapatkan dari sosok Tere Liye. Namun pesan-pesan tersirat serta sifat keteladannya telah menginspirasi banyak orang. Ia membuktikan bahwa untuk bisa menjadi pribadi yang sukses, tidak perlu mengumbar- umbar kehidupan pribadi dan menuai sensasi.

    Cukup bekerja keras dan tuangkan imajinasi serta pemikiran-pemikiran kritis ke dalam rangkaian kata indah. Satu hal yang perlu kita semua ingat, work in silence and let your success make the noise. Jangan katakan rencanamu, tapi Tunjukkan Bagaimana Mengubah Mimpi Menjadi Kenyataan

    Cara tersebut mejadi sebuah cara membuktikan pada orang yang meremehkan bahkan mencemooh Anda sehingga mereka kaget dengan hasil yang Anda lakukan. Menceritakan rencana yang Anda miliki akan memperkecil impian Anda bisa terwujud. Dengan tetap bekerja secara diam-diam sambil menikmati proses malah akan membuat tercapainya harapan yang ingin Anda raih.

    Memang mengeluarkan semua rencana pada orang lain akan membuat Anda puas karena sepertinya anda lebih unggul daripada orang lain, padahal nyatanya tidak. Menceritakan rencana dan impianmu kepada oran lain justru akan menciptakan sebuah identitas semu yang justru akan menjatuhkan Anda sendiri.

    Semakin dewasa seseorang, maka dia akan berusaha menahan agar tidak mudah memamerkan segala pencapaiannya pada publik, terlepas itu sebagai cara untuk menunjukkan pada orang lain yang pernah meremehkan, tetaplah bijak dengan menahan ego dan emosi. Jangan sampai emosi yang telah membakar hatimu mengalahkan kecerdasanmu.

    Jargon, 'jadilah yukses dan tetap diam' adalah prinsip yang menarik.  “Jadilah sukses dan tetap diam, bahkan biarkan mereka mengira kamu kalah”. Luar biasa sekali, prinsip ini seolah mengajarkan kepada kita untuk bekerja keras dengan tetap diam, bergerak dalam diam, hanya aktivitas dan sukses yang bicara, mulut pun hendaknya tetap diam. Dan, yang lebih menyakitkan bagi mereka yang membenci Anda, ketika mereka tahu Anda sudah sukses, dan mereka masih berleha-leha.

    Tugas Anda (termasuk saya) adalah bekerja maksimal dan tulus, biarkan sukses yang berbicara, dan tetaplah bekerja keras dalam diam!. Landasi dengan rencana yang jelas, niat yang ikhlas, berpikir cerdas, kerja keras, tak berharap segera dibalas, insyaallah hasilnya berkelas.

    Ingat pesan dan kode dari langit, "Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang
     mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” – (Al Quran surah At-Taubah: 105). 

    Bekerja bukan sekedar agar Anda sukses, melainkan karena bekerja adalah ibadah, dan keadaan Anda yang sukses menjadi kesempatan yang baik untuk menebarkan manfaat kepada sesama makhluk Tuhan. Jadi, bekerja untuk menebar manfaat. Kesuksesan bukan segalanya, dan tak penting untuk mempertontonkan kepada yang lain. Ingat! Kesuksesan akan terhapus oleh waktu, namun menjadi manusia berguna, karyanya akan selalu hidup.

     Seperti halnya pula, belajar bukan sekedar agar Anda menjadi cerdas. Belajar adalah kewajiban. Kecerdasan dan ilmu Anda menjadikan Anda efektif dalam mewujudkan ketaatan kepada, Allah dan menebar manfaat bagi sesama makhluk-Nya. Tuntutlah ilmu, mintalah tambahan ilmu yang bermanfaat. Mohonlah perlindungan kepada Allah dari ilmu yang tidak berguna, dari hati yang tidak khusyuk, dan dari doa yang tidak didengarkan (oleh Allah). Bekerja tanpa narsis. Sebab, Allah Maha Menatap, Dia tidak mengantuk dan tidak pula tidur. Dia melihat apa Anda kerjakan dalam kesenyapan seorang diri atau di tengah keramaian makhluk. Bekerjalah dalam diam, dan biarkan hasilnya bicara!

    Salam nalar kritis!