BLANTERORBITv102

    Kosmologi pada Nyamuk

    Selasa, 19 Januari 2021


     Kosmologi pada Nyamuk


    Samata, 20/1/2021


    * Oleh Muhammad Yusuf *


    Kalau ditanya, apakah Anda suka nyamuk? Anda mungkin dengan mudah menggeleng atau menjawab "tidak '. Tapi Allah sungguh tidak malu membuat perumpamaan dan pelajaran bagi manusia. Iqra', bacalah!

    1. Simak Surat Al-Baqarah Ayat 26:

    "Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir berkata:" Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan? " Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi petunjuknya. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik,

    2. Uraian:

    Untuk menolak perkataan orang-orang Yahudi, "Apa maksud Allah menyebutkan barang-barang hina ini", ketika Allah mengambil perbandingan pada lalat dalam firman-Nya, "... dan sekiranya lalat mengambil sesuatu dari mereka" dan pada laba-laba dalam firman-Nya, "Tak ubahnya seperti laba-laba," Allah menurunkan: (Sesungguhnya Allah tidak segan membuat) atau mengambil (perbandingan) berfungsi sebagai maf`ul awal atau obyek pertama, sedangkan (apa juga) kata penyerta yang diberi nama dengan kata -kata yang di belakangnya menjadi maf`ul tsani atau obyek kedua yang berarti tamsil perbandingan apa pun jua. Atau dapat juga sebagai tambahan untuk meningkatkan kehinaan, sedangkan kata-kata di belakangnya menjadi maf`ul tsani (seekor nyamuk) yakni serangga kecil, (atau yang lebih atas dari itu) artinya yang lebih besar dari itu, maksudnya Allah takkan mengabaikan hal-hal tersebut, karena mengandung hukum yang perlu diterangkan-Nya. (Ada pun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa ia), maksudnya perumpamaan itu (benar), tepat dan cocok dengan situasinya (dari Tuhan mereka, tetapi orang-orang kafir mengatakan, "Apakah maksud Allah menjadikan ini sebagai perumpamaan?" )

    Kata "Matsalan" (perumpamaan) berfungsi sebagai tamyiz hingga berarti dengan perumpamaan ini. 'Ma' yang berarti 'apakah' merupakan kata-kata pertanyaan dalam kecaman dan berfungsi sebagai mubtada atau subyek. Sedangkan 'dza' artinya berikut shilahnya atau kata-kata pelengkapnya menjadi khabar atau predikat, hingga maksudnya adalah 'apa gunanya?' Sebagai jawaban terhadap mereka Allah berfirman: (Allah menyesatkan dengannya), maksudnya dengan tamsil perbandingan ini, (banyak manusia) berpaling dari kebenaran yang disebabkan oleh kekafiran mereka terhadapnya, (dan dengan perumpamaan itu, banyak pula orang yang diberi petunjuk-Nya), yaitu dari golongan orang-orang yang beriman disebabkan mereka membenarkan dan mempercayainya (Tetapi yang disesatkan-Nya hanyalah orang-orang yang fasik), 

    3. Hikmahnya

    Mengacu pada sebuah riwayat, raja superdiktator, Raja Namrud mati karena telinganya dipenuhi dan digigit nyamuk. Kekuasaan yang diktator dan adidaya dapat dihancurkan oleh nyamuk-tentu saja atas izin Allah. Pada realitas lain, hampir setiap hari ada saja manusia yang meninggal akibat terkenan DBD atau malaria.

    Tidak sedikit pula warga yang terserang cikungunya yang virusnya juga ditularkan melalui gigitan nyamuk. Mengapa manusia lebih banyak karena nyamuk yang mati karena gigitan ular atau buas lainnya?

    Fakta tersebut menjadi pelajaran yang sangat bernilai bagi manusia. Pertama, orang yang ingin terbebas dari bahaya nyamuk tentu harus menjaga kebersihan lingkungan. 

    Dalam hal ini, peluang untuk perkembangbiakan nyamuk perlu diminimalisir, misalnya dengan menguras dan membersihkan bak atau penampungan udara secara rutin, mengubur barang-barang bekas, dan menangkal diri dari gigitan nyamuk dengan tanaman pengusir nyamuk atau obat anti nyamuk. Kalau petunjuk Nabi Saw, beliau memerintahkan untuk menutup bejana sebelum tidur di malam hari. Salah satu hikmahnya yaitu untuk menghindari bahaya virus yang dibawa oleh nyamuk.

    Kedua, nyamuk telah menginspirasi profesi dokter di bidang penyakit akibat gigitan nyamuk. Nyamuk juga mengilhami aneka ragam produk obat anti nyamuk. Hal ini tentu menguntungkan para produsen, pekerja, pegawai, dll. Produk obat anti nyamuk hampir tak dapat dihitung dan diidentifikasi lagi. Mulai jenis yang dibakar, dioles, disemprotkan, elektrik, hingga kelambu. Ini tentu telah membuat banyak lapangan kerja dan sumber rezeki bagi manusia. Berbagai pabrik obat anti nyamuk, tekstil kelambu, jenis obat, fakultas hadir karena adanya nyamuk. Bayangkan saja kalau tiba-tiba nyamuk lenyap maka banyak sumber rezeki yang hilang. Banyak perusahaan tutup dan karyawan yang udah di-PHK. Yang terjadi adalah kekacauan sosial '. Cobalah mencoba! Belum ada produk 'penolak' yang melebihi produk anti nyamuk. Jadi, sebenarnya dapat menyebabkan kematian, sekaligus kehidupan bagi banyak orang. Tidak dapat berapa banyak orang yang dapat bertahan hidup karena bekerja pada perusahaan produksi obat nyamuk. Dengan demikian, keberadaannya dalam rangka menjaga ekosistem.

    Ketiga, nyamuk memang suka usil dan mengganggu kenyamanan tidur kita. Saya dan Anda pasti tidak suka. Tapi, ketika menggigit dan mewarisi darah kita, nyamuk pada pelatihan melatih kesabaran dan 'kedermawanan' kita untuk mendonorkan sebagian darah yang kita miliki. Sekali lagi, tapi Anda pasti suka nyamuk.

    Keempat, nyamuk merupakan objek penelitian yang sangat menantang. Jika gagal paham, maka selama ia menunggu untuk apa diciptakan? Sebagai pertanyaan mengejek dari orang kafir. Memang, manusia sering salah paham terhadap nyamuk. Misalnya, makanan nyamuk adalah darah manusia, padahal tidak semua nyamuk darah manusia. 

    Yang predator itu betina saja. Hanya jenis nyamuk betina yang darah. Nyamuk jantan ada yang memberikan penilaian, buah-buahan, dan lainnya. Ketajaman penciuman dan kemampuan menyuntik, bagaimana virus ditularkan nyamuk kepada manusia Mengapa demikian?  Hal itu sungguh menantang para ilmuwan untuk menemukan jawaban secara ilmiah. Nyamuk sering disepelekan manusia, padahal ia merupakan salah satu serangga yang banyak memberi pelajaran bagi manusia. Karena Allah Swt. membuat perumpamaan dengannya. 

    Sungguh luar biasa. Tidak hanya mendorong kita selalu menjaga kebersihan lingkungan, melainkan juga menginspirasi kita untuk mengembangkan riset ilmiah untuk memajukan ilmu pengetahuan. Iqra 'bacalah ayat-ayat kauniyah yang terhampar. Semoga Anda paham. Ketika kita paham dengan baik maka kita tiba pada sebuah kesadaran kesadaran firman Allah: "Ya Tuhan kami, tidak ada yang sia-sia apa yang telah Engkau ciptakan. (QS Ali Imran [3]: 191).

    Dalam hidup ini, sikap manusia wilayah terjatuh bukan karena kepeleset oleh batu besar, melainkan karena kerikil kecil. Manusia sering mengabaikan yang kecil (remeh). Kita memang harus belajar dari nyamuk untuk bisa hidup sehat dan jauh dari penyakit sekaligus memajukan sains dan teknologi di bidang 'pernyamukan'. Belum selsai membaca ayat (kode Tuhan) pada nyamuk. Hamparan "ayat virus Corona" untuk dibaca. Ini lebih unik dari nyamuk. Manusia di seluruh dunia hari ini diliputi, karena masih ada trial and error 'dalam membaca hamparan "ayat kauniyah" pada Corona. Termasuk vaksin yang masih diragukan. Apa yang manusia sombongkan? Belum mampu membaca lancar fenomena virus Corona. Manusia memang kecil. Pemilik kebesaran dan keagungan hanyalah Allah. Agar manusia hanya harapan pada-Nya. Allahush Shamad.

    Wallahu a'lam